MotoGP India Berantakan: Visa Tak Keluar, Kru Tim Terdampar
Selasa, 19 Sep 2023 14:58 WIB
Banyak kru tim MotoGP India 2023 terdampar karena tidak mendapatkan visa. (CNN Indonesia/Haryanto Tri Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia --
Persiapan MotoGP India 2023 di Sirkuit Buddh, 22-24 September, sangat berantakan. Banyak kru tim MotoGP hingga Moto3 dan jurnalis yang ketinggalan pesawat ke India karena masalah visa.
Dikutip dari Speedweek, pihak Honda Racing Corporation (HRC) menyatakan ada sekitar 30 anggota tim tidak mendapatkan visa ke India jelang keberangkatan pada Senin (18/9). Alhasil banyak dari mereka harus ketinggalan pesawat.
"Lebih dari 30 orang anggota tim kami tidak bisa naik pesawat," ujar juru bicara HRC.
PARALLAX BANNER
300x250
Masalah yang sama dialami tim Liqui Moly Moto3. Sang pemilik tim, Peter Ottl, mengatakan dari 14 anggota timnya, hanya tiga yang mendapatkan visa hingga hari keberangkatan, 11 orang tidak dapat visa. Akhirnya mereka harus membeli tiket penerbangan yang baru.
"Ditambah lagi, foto seorang mekanik dari Moto2 masuk ke visa saya. Koordinator tim kami, Susanna Sola, justru mendapat visa hingga dua kali," ucap Ottl.
Masalah yang sama dialami tim KTM. Wakil Presiden Road Racing Pierer Mobility AG, Jens Hainbach, pemilik tim KTM, Gasgas, dan Husqvarna mengatakan ada 50 anggota timnya belum mendapat visa satu hari sebelum penerbangan.
"Salah satu anggota tim kami di Moto3 sudah terbang ke India, tapi dia belum mendapatkan visa," ujar Hainbach.
Banyak jurnalis yang selalu meliput balapan MotoGP sepanjang musim juga tidak mendapatkan visa jelang penerbangan pada Senin (18/9). Padahal mereka sudah membayar hingga 120 euro untuk pembuatan visa lewat agensi terpilih, Fairstreet Sports.
Kekacauan jelang MotoGP India 2023 bukan hanya masalah visa. Biaya hotel, kendaraan shuttle tim, hingga biaya sewa motor untuk jurnalis juga disebut sangat mahal.
Selain itu pihak panitia lokal MotoGP India 2023 dikritik terkait kendaraan kargo yang membawa barang-barang berharga, termasuk sepeda motor MotoGP yang harganya ratusan miliar rupiah.
Kargo berharga itu diangkut dari Bandara New Delhi ke Sirkuit Buddh menggunakan truk terbuka tanpa kontainer. Beruntung tidak ada masalah berarti hingga kargo tiba di sirkuit.
Terkait masalah visa, manajer Paddock Asosiasi Tim-tim MotoGP (IRTA) Geoff Dixon hanya bisa meminta maaf. Dixon mengatakan pihak IRTA dan Dorna berusaha memastikan sekitar 2.000 anggota tim dan pembalap bisa hadir di Sirkuit Buddh.
"Fokus utama kami saat ini adalah memastikan semua anggota tim tiba di paddock MotoGP India, jadi kami bisa menggelar balapan," ucap Dixon.
Sirkuit Buddh untuk kali pertama menggelar balapan MotoGP India. Sebelumnya Sirkuit Buddh digunakan untuk balapan F1 pada 2011 hingga 2013.
(har)
Komentar