Mental Tempe Pemain Vietnam di Liga Korea, Putus Asa Nasib Tak Jelas Pilih Pulang Kampung By BolaSport
Mental Tempe Pemain Vietnam di Liga Korea, Putus Asa Nasib Tak Jelas Pilih Pulang Kampung
SUPERBALL.ID - Nasib tragis pemain Vietnam, Nguyen Van Toan, yang pilih meninggalkan Liga Korea karena putus asa melihat masa depannya bakal suram.
Van Toan memilih pulang ke Vietnam, meninggalkan Soul E Land yang berkompetisi di kasta kedua Liga Korea Selatan, K-League 2.
Kontrak Van Toan di Soul E Land sebenarnya masih tersisa hingga akhir 2023, di saat musim kompetisi K-League 2 berakhir 4 Desember.
Selama berada di Soul E Land, Van Toan sukses menorehkan 11 kali penampilan dengan rincian 9 kali di antaranya di liga.
Sementara dua laga lain dimainkan di Piala FA Korea, Van Toan pun hanya berhasil menyumbang satu asis untuk timnya di Korea itu.
Kali terakhir sang pemain dimainkan Soul E Land terjadi pada 4 Juni lalu, di K-League 2 berhadapan dengan Busan Ipark.
Sempat menjadi tanda tanya besar mengapa Van Toan memilih memutus kontraknya, hingga akhirnya sang pemain memberi jawaban secara gamblang.
Rasa takut dan putus asa menguasai diri Van Toan, khawatir akan masa depannya yang bakal hancur karena nasib tak jelas di Soul E Land.
Dengan minimnya menit bermain yang didapat, Van Toan akhirnya memilih untuk pulang kampung demi menyelamatkan kariernya.
Lewat sebuah tulisan yang sangat panjang untuk dibaca, Van Toan membeberkan keluh kesahnya selama bermain di Liga Korea.
"Halo semuanya, saya akan mengucapkan selamat tinggal pada Seoul E-land dan kembali ke Vietnam untuk berkompetisi," tulis Van Toan.
"Saya sangat sedih dan merasa bersalah ketika kembali ke Vietnam saat tim masih berkompetisi dan tidak bisa berangkat bersama semua orang hingga akhir musim.
"Semoga semua orang mengerti saya. Saya berterima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya selama saya berada di sini," imbuhnya.
Van Toan juga mengucap terima kasih kepada seluruh jajaran dan pemain Soul E Land, ia mengaku menyesal harus pergi meninggalkan klub begitu cepat.
Merasa sudah menjadi bagian penting di klub, ia pun tak lupa mendoakan mantan timnya untuk bisa meraih kesuksesan di masa mendatang.
"Terima kasih pelatih, asisten dan rekan satu tim, saya merasa nyaman di sini."
"Saya sangat menyesal harus putus begitu cepat, tapi saya harus menerimanya karena saya memikirkan masa depan saya."
"Sejak hari pertama, saya tahu semua orang menyambut saya."
"Pertandingan pertama sangat sulit dan tim serta saya meraih kemenangan pertama kami, merayakan bersama adalah kenangan indah dalam karier sepak bola saya."
"Saya berharap klub selalu menjadi tempat bagi para pemain untuk datang dan meraih lebih banyak gelar di masa depan."
"Semoga klubnya semakin sukses."
"Terima kasih penggemar Seoul E-land karena telah banyak mendukung saya."
"Pada awalnya, saya cukup takut dan tidak tahu bagaimana orang akan menyambut saya atau apakah saya dapat melakukan sesuatu."
"Saat saya tiba, saya merasa Seoul E-land sangat familiar."
"Setiap kali saya turun ke lapangan dan orang-orang memanggil nama saya, saya merasa sangat bahagia, seumur hidup saya akan selalu menyimpan kenangan itu." imbuhnya.
Komentar