Kisah Rina Marlina, Atlet Para Bulutangkis Nomor 1 Dunia Pernah Jadi ART dan Tukang Ojek - inews

 

Kisah Rina Marlina, Atlet Para Bulutangkis Nomor 1 Dunia Pernah Jadi ART dan Tukang Ojek

By R August
jateng.inews.id
September 14, 2023
Rina Marlina
Rina Marlina

SOLO, iNews.id – Prestasi membanggakan dan luar biasa diraih Rina Marlina (29), atlet putri para bulutangkis Indonesia. Rina Kini menyandang atlet para bulu tangkis nomor satu dunia di kelas SH 6 di nomor single dan mix double.

Langkahnya menuju Paralympik Paris 2024 pun hampir pasti mulus. Rina baru saja meraih medali emas di ajang FOX’S Indonesia Para Badminton International 2023 kelas single SH 6. Ia juga meraih medali perunggu pada kelas mix double SH 6.

Bagi Rina turnamen tersebut hanyalah turnamen pemanasan sebelum terjun di ajang Asian Para Games (AiPG) Huanzou China, Oktober 2023. Target utamanya adalah medali emas AiPG dan Paralympik Paris 2024.

“Mudah-mudahan masih bisa meraih medali emas di Asia seperti saat main di Asean Para Games (APG),” katanya saat diwawancarai pada Selasa (12/9).

Mengenal bulutangkis sejak usia kelas 3 SD karena sering diminta oleh menjadi wasit di sebuah GOR di dekat rumahnya, Rina mulai mengasah skill bulutangkisnya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNewsJateng di Google News

Dia bermain pada saat para member GOR beristirahat setelah bermain. Rina meminjam peralatan member-member itu karena tidak memiliki biaya untuk membeli raket dan kelengkapan lainnya.

“Awalnya saya di kampung ada gor terus di situ, saya sering wasitin buat uang jajan. Kan lumayan, dibayarnya 2 ribu sekali main. Orang lagi berhenti saa nyobain itu,” ujarnya.

Saat pulang ke rumah Rina melanjutkan latihan bulutangkisnya menggunakan raket dari kaleng cat bekas atau piring bekas. Mulai dari situ, ia kemudian bermimpi bisa bermain bulutangkis di hadapan orang banyak.

Berlatih sejak usia dini, Rina tak langsung masuk dalam jalur atlet bulutangkis saat berusia remaja. Ia lebih menyibukkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) selama 3 tahun dan sempat menjadi tukang ojek. Bangku sekolah pun ia pinggirkan agar pundi-pundi uang cukup untuk hidup.

“Alhamdulillah seiring berjalannya waktu saya nabung mamah nabung dan akhirnya dibeliin raket dan gabunglah sama ibu-ibu. Dari kampung ke kampung,” ungkapnya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNewsJateng di Google News

Pada tahun awal tahun 2018, Rina terjun di sebuah turnamen tingkat provinsi di Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar).

Kesempatan untuk menjadi atlet profesional pun datang pascaturnamen itu selesai. Ketua NPC Jabar waktu itu tertarik dengan kemampuan Rina dan menawarinya untuk bergabung.

Baru 2 bulan bergabung di NPC Jabar, Rina langsung menyabet medali emas saat tampil di Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) di Bogor, Jabar. Setelahnya, panggilan ikut pelatnas Asian Para Games (AiPG) China 2018. Medali perak dan perunggu dari nomor single SH 6 pun ia persembahkan untuk kontingen Indonesia.

Raihan emas kemudian terus disumbangkan Rina untuk tanah air. Salah satunya saat tampil di ajang ASEAN Para Games (APG) Solo 2022 dengan raihan 2 emas. Hingga tahun 2023 Rina adalah pemain peringkat satu dunia.

“Peringkat 1 dunia di mix dan single. Alhamdulillah aman. Kalau sekarang sudah aman sudah ranking 1 sudah jauhlah poinnya. 66.000 lebih. Belum berkeluarga masih kejar prestasi dulu. Mudah-mudahan cabang parabadminton ini bisa mempertahankan juara umum baik di ASEAN dan Asia,” ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNewsJateng di Google News

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita