Kisah Bocah 9 Tahun Jadi Player Escort FIBA World Cup 2023: Deg-degan tapi Seru
JAKARTA, iNews.id – Kisah bocah 9 tahun jadi player escort FIBA World Cup 2023 menarik diulas. Sosok tersebut bernama Vencel.
Dia mendapat kesempatan untuk mendampingi para bintang basket dunia masuk ke lapangan Indonesia Arena sesaat sebelum pertandingan di mulai alias menjadi player escort.
Vencel sendiri kedapatan menemani pemain dalam dua laga hari terakhir FIBA World Cup 2023 di Jakarta pada Minggu, 3 September 2023. Kebetulan, pertandingan yang disajikan adalah duel seru babak kedua Grup L antara Latvia dan Brasil serta Kanada dan Spanyol.
Rasa deg-degan pun dirasakan Vencel begitu dia masuk ke dalam lapangan Indonesia Arena yang dipenuhi belasan ribu penonton. Namun, dengan percaya diri dia tetap tersenyum sembari menggandeng salah satu bintang basket dunia pada laga pembuka.
Pada akhirnya, Vencel dan para player escort lainnya berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik dalam dua laga tersebut. Mereka tak mengalami masalah apapun ketika menemani pemain di lapangan hingga lagu kebangsaan kedua negara selesai dikumandangkan.
Vencel pun mengaku senang bisa mendapatkan kesempatan langka menjadi player escort di ajang sebesar FIBA World Cup 2023. Walaupun tak sempat mengobrol dengan pemain yang digandengnya, dia sempat melakukan tos yang sudah cukup membuatnya gembira.
“Sangat seru dan senang dapat pengalaman jadi player escort. Deg-degan juga waktu masuk ke lapangan dan denger suara penonton yang banyak banget,” kata Vencel kepada awak media, termasuk iNews.id, Minggu, 3 September 2023.
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Vencel sendiri bisa mendapatkan kesempatan menjadi player escort karena klub basket yang diikutinya, Kelly Basketball Academy (KBA), ditunjuk oleh pihak penyelenggara. Kebetulan, salah satu founder klubnya adalah legenda bola basket Tanah Air yakni Kelly Purwanto, yang kini membela klub Amartha HangTuah.
Pelatih Kelly Basketball Academy, Erza Bomantara, pun tak berpikir dua kali ketika anak buahnya mendapatkan tawaran tersebut. Dia langsung membawa 24 pemain yang terdiri dari kelompok usia 9-10 tahun dan 11-12 tahun untuk menjadi player escort di hari terakhir FIBA World Cup 2023.
“Walaupun ini hari terakhir, ini adalah pengalaman pertama anak-anak KBA dan mereka sangat antusias sekali untuk hal ini,” ujar Erza.
Lebih lanjut, Erza menjelaskan dirinya membantu anak buahnya mempersiapkan diri secara mental untuk siap tampil sebagai player escort di FIBA World Cup 2023. Tujuannya agar mereka lebih rileks dan tenang ketika masuk ke lapangan sembari digandeng oleh para bintang basket dunia.
Setelah itu, pada hari pertandingan, mereka datang jauh lebih awal untuk melakukan latihan atau gladi resik terlebih dahulu. Menurut Erza, para pemain KBA bisa mengikuti instruksi yang diberikan dengan baik sehingga mereka pun dapat melakukan tugas mereka tanpa kendala apa pun.
“Persiapannya lebih ke mental ya kalau dari saya. Jadi mereka rileks,” ucap pelatih bertubuh gempal itu.
“Kemudian ada gladi resik, kami datang tiga jam sebelum gladi resiknya. Lalu, anak-anak dikasih pengarahan. Allhamdulilah bagus, artinya anak-anak bisa cepat mengerti ya, mereka antusiasnya tinggi jadi mereka gampang diatur,” tambahnya.
Erza pun berharap pengalaman yang didapat para pemainnya ketika menjadi player escort bisa meningkatkan motivasi mereka untuk semakin giat berlatih.
“Harapannya jadi lebih semangat latihannya, kemudian merreka punya benchmark yang lebih tinggi daripada hanya sekedar melihat di kompetisi nasional, tetapi juga di internasional. Jadi, pastinya ini motivasi besar untuk mereka semua,” pungkasnya.
Setelah bertugas di atas lapangan, para anak-anak player escort itu sendiri mendapat tempat khusus di tribun untuk menonton pertandingan. Aksi mereka pun kerap menghibur para suporter yang datang ke Indonesia Arena.
Pasalnya, dengan mengenakan seragam yang sama berwarna putih biru, mereka kerap kali menirukan sorakan suporter ketika mendukung negara jagoan mereka, seperti Latvia dan Spanyol.
Mereka hanya mengikuti suporter yang memimpin sorakan-sorakan tersebut sehingga terkadang tim yang mereka dukung dalam satu laga berganti-ganti. Terkadang para penonton lainnya tertawa melihat tingkah mereka.
Editor : Reynaldi Hermawan
Follow Berita iNews di Google News
Komentar