Jawaban Berkelas Najwa Shihab yang Tiba-tiba Gabung di Satgas Anti Mafia Bola
BOLASPORT.COM - Jurnalis kawakan Najwa Shihab tiba-tiba namanya masuk dalam daftar tim Satgas Independen Anti Mafia Bola yang diperkenalkan PSSI.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi memperkenalkan kepada publik Satgas Independen Mafia Bola di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (20/92/203).
Nama-nama tim ini pun tak kaleng-kaleng dan dipastikan orang-orang independen yang bergabung.
Untuk pimpinan Satgas Independen Anti Mafia Bola ini diisi oleh Maruarar Sirait yang juga perna menjadi Ketua Steering Committee Piala Presiden.
Kemudian nama yang cukup mencuri perhatian orang-orang yakni nama Najwa Shihab.
Najwa Shihab memang menjadi salah satu wartawan yang tak hanya sering membahas sepak bola saja.
Namun, ia juga cukup terkenal dalam mengulik para politisi saat melakukan wawancara.
Meski namanya cukup terkenal, tetapi bergabungnya Najwa Shihab ini mencuri perhatian.
Karena ia secara tiba-tiba masuk menjadi anggota tim Satgas Anti Mafia Bola bersama dengan Akmal Marhali, hingga Ardan Adiperdana.
Dengan namanya yang tiba-tiba terlibat dalam dunia sepak bola ini pun membuat Najwa berbicara soal alasannya.
Jurnalis kenamaan itu mengatakan bahwa ia bersedia bergabung karena tim satgas ini bersifat independen.
Dengan gamblang, Najwa mengukapkan bahwa sepak bola di Indonesia itu memang bukan hanya urusan PSSI.
“Sejak awal saya percaya sepak bola itu tidak hanya urusan satu dua pihak, yang pertama bukan hanya urusan PSSI, bukan hanya urusan FIFA, bukan hanya urusan kelompok tertentu, bukan hanya urusan yang punya klub, tapi terutama urusan kita semua, terutama urusan pencinta sepak bola,” ujar Najwa Shihab kepada awak media termasuk BolaSport.com di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
“Saya percaya dari dulu negeri ini Negeri sepak bola, pendiri bangsa ini adalah orang-orang yang gila bola, dan sudah terlalu lama kita semua sadar sepak bola di negeri ini digerogoti benalu yang bernama mafia dan juga pengaturan skor,” lanjutnya.
Ia mengaku sebagai pecinta sepak bola dan juga concern ke jurnalis, tentu saja ia ingin membenahi permasalahan yang terus terjadi di Tanah Air.
Untuk itu, saat mendapat tawaran dari Erick thohir pun ia langsung menanyakan apakah tim ini benar-benar bersifar independen.
Setelah mendapat kepastian itu, ia pun bersedia bergabung karena Najwa Shihab pun ingin membenahi sepak bola Tanah Air.
“Jadi ketika dminta Mas Erick Tohir untuk terlibat dalam tim ini yang pertama kali saya tanyakan adalah Apakah ini tim independen? dan itu diberikan jaminan independensi tim ini,” kata Najwa.
“Itu menjadi hal yang krusial kalau kita bicara bagaimana membongkar seluk beluk gurita pengaturan skor yang kita dengar, kita lihat, kita cium, tapi kita sulit buktikan karena terlalu banyak berkelindan unsur-unsur di dalam maupun di luar institusi resmi atau di luar federasi,” ucapnya.
“Jadi independensi tim itu menjadi krusial dan itu kemudian yang diberikan jaminan oleh Mas Erick Tohir bahkan sampai tadi sampai sejauh kalau memang ada indikasi yang menunjukkan keterlibatan bukan hanya pengurus saat ini tapi juga dugaan keterlibatan bahkan Ketua PSSI-nya sendiri bersedia untuk secara terbuka diperiksa, itu satu hal.”
Lebih lanjut, Najwa mengaku bahwa sebagai jurnalis ia pun pernah mencari informasi di tubuh PSSI.
Namun, pada pengurusan lama PSSI selalu tertutup dan enggan terbuka sehingga membongkar masalah pengaturan skor pun susah.
Untuk itu, pada kesempatan ini tentu saja ia bertekad membenahi sepak bola Indonesia dan bakal bertindak tegas dengan tim.
Menurutnya pembentukan tim independen ini akan mengawasi seberapa jauh bisa membuka hal yang selama ini hanya tampak samar-sama atau hanya tercium baunya.
Tetapi tidak bisa ditunjuk batang hidungnya, dan ini menjadi kesempatan buat tim satgas bertindak tegas nantinya.
“Yang dulu-dulu federasinya menutup diri dan menganggap ini urusan hanya football family."
"Jadi kalau yang dulu-dulu, PSSI itu kalau dilaporkan kasus, tendensinya malah melaporkan balik," tutur Najwa.
"Setelah ada peran lebih jauh dari alat negara, tetapi juga federasi yang membuka diri untuk sama-sama melihat apa problem yang ada dan membenahi."
"Itu bukan hanya karena dorongan dari luar, tetapi juga niat dan dorongan dari dalam,” pungkasnya.
Komentar