Heboh Petembak Korea Utara Tolak Hormati Bendera Korea Selatan di Asian Games 2022
Penulis: Thomas Rizal | Editor: RZL
Hangzhou, Beritasatu.com - Momen canggung terjadi dalam upacara penyerahan medali cabang menembak Asian Games 2022, Senin (25/9/2023). Tiga atlet menembak Korea Utara menolak untuk memandang ke arah bendera saat lagu kebangsaan pemenang, Korea Selatan berkumandang.
Aksi tersebut disinyalir merupakan buntut dari ketegangan politik antardua negara bersaudara itu. Dalam Asian Games 2022, Korea Utara mendapatkan medali perak kategori tim putra 10 meter, yang juga menjadi medali pertama Korut dalam cabang tersebut.
Tiga atlet Korea Utara, Kwon Kwang-il, Pak Myong-won, dan Songjun Yu juga menolak berfoto bersama para peraih medali yang sebetulnya menjadi tradisi dalam suatu kompetisi olahraga. Salah satu atlet Korea Selatan terlihat menyentuh bahu salah satu atlet Korea Utara, dan mencoba berbicara dengan mereka. Namun, atlet Korea Utara tetap diam dan bahkan tidak melirik sang rival.
Adapun medali emas diraih atlet Korea Selata, Kwak Yong-bin, Ha Kwang-chul, Jeong You-jin. Sementara trio petembak Indonesia, Muhammad Badri Akbar, Muhammad Sejahtera Dwi Putra, dan Irfandi Julio meraih medali perunggu.
Drama di podium yang terjadi di Pusat Olahraga Fuyang Yinhu, Hangzhou, Tiongkok Timur, menjadi kontroversi terbaru yang melibatkan tim Korea Utara. Sehari sebelumnya, Dewan Olimpiade Asia (OCA) mengatakan bahwa mereka senang bendera Korea Utara tetap berkibar di Asian Games, meskipun sempat dilarang akibat ketidakpatuhan Korut terhadap aturan anti-doping global.
Asian Games Hangzhou adalah kompetisi olahraga multi-internasional pertama yang diikuti Korea Utara sejak Asian Games 2018 di Jakarta. Korea Utara dihukum oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga akhir 2022, melewatkan Olimpiade Musim Panas di Tokyo dan Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun lalu.
Sekadar informasi, perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian perdamaian. Dengan demikian, kedua belah pihak secara teknis masih berada dalam keadaan perang.
Komentar