Diaspora Diharapkan Bakal Jadi Pembeda di Timnas U-17 Indonesia - Jawa Pos

 

Diaspora Diharapkan Bakal Jadi Pembeda di Timnas U-17 Indonesia

By Taufiq Ardyansyah
jawapos.com
September 15, 2023
MASA PERSIAPAN: Timnas U-17 jelang laga melawan Guam U-17 pada Kualifikasi Piala Asia U-17 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor
MASA PERSIAPAN: Timnas U-17 jelang laga melawan Guam U-17 pada Kualifikasi Piala Asia U-17 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor

JawaPos.com - Tim nasional (timnas) U-17 Indonesia tidak punya banyak waktu persiapan menghadapi Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung 10 November – 2 Desember. Tapi, sebagai tuan rumah, PSSI tetap menargetkan skuad asuhan Bima Sakti tersebut bisa berbicara banyak.

Salah satu cara yang ditempuh untuk menambah kekuatan agar Garuda Muda mampu bersaing adalah mendatangkan para pemain diaspora. Saat ini baru ada satu nama diaspora yang dijamin masuk skuad timnas U-17: Welber Jardim.

Welber adalah pesepak bola berdarah Brasil-Indonesia yang lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 25 April 2007. Ayahnya mantan pemain Persiba Balikpapan asal Negeri Samba, Elisangelo de Jesus Jardim. Adapun ibunya, Leilelyana, perempuan asli Banjarmasin.

Welber tidak kesulitan untuk bisa berseragam timnas mengingat sang ibu masih merupakan warga negara Indonesia (WNI). Dia bisa membela skuad Garuda tanpa proses naturalisasi.

Kehadiran Welber diyakini sangat menambah kekuatan timnas U-17 Indonesia. Sebab, dia sempat disebut-sebut sebagai The Next Neymar di Brasil. Apalagi, Welber bermain di klub besar Brasil, Sao Paulo FC, persisnya di skuad U-17.

Prestasinya di usia muda pun tidak bisa dianggap remeh. Pada 2019, dia berhasil menorehkan treble winners bersama klub dengan menjuarai Adidas Madewis Cup di Prancis, Dana Cup di Denmark, dan Gothia Cup di Swedia.

Welber juga pernah mengikuti pemusatan latihan timnas U-17 pada periode Agustus. Namun, saat ini dia sudah kembali ke Negeri Samba. Rencananya, Welber ikut dalam pemusatan latihan tim nas U-17 di Jerman. Manajer Timnas Indonesia Endri Erawan menerangkan, timnas akan berangkat ke Jerman besok (17/9).

Rencananya, dari Jakarta, rombongan berangkat ke Jerman dengan 28 pemain. ”Nanti di sana akan berga bung dua pemain diaspora baru. Total bisa lebih dari 30 pemain. Jumlah ini masih fleksibel,” tutur Endri. Di Jerman, Indonesia akan datang kedua kota: Monchengladbach dan Dortmund. ”Awalnya, rencana di tiga kota. Plan awal enam pekan, tapi ternyata cuma lima pekan,” jelasnya.

Selama di Jerman, timnas juga akan menjalani beberapa laga uji coba. ”Bundesliga akan mengusahakan dua klub U-17, mungkin Dortmund dan Monchengladbach. Dan, diusahakan satu timnas U-17. Tapi, itu masih diusahakan,” beber mantan CEO Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) tersebut.

Konsultan pelatih timnas U-17 Frank Wormuth akan mendampingi langsung Bima Sakti dan para asisten lain selama di Jerman. Di mata Wormuth, para pemain timnas U-17 punya kualitas yang bisa dikembangkan.

”Mereka semua bisa memainkan bola dengan baik. Tapi, memang untuk main di sebuah turnamen, dibutuhkan fisik yang bagus dan untuk meningkatkan fisik butuh waktu. Inilah yang sedang kita kerjakan saat ini,” ujarnya.

Timnas U-17 sedang dibentuk menjadi tim yang bermain dengan gaya sepak bola Eropa tanpa melupakan gaya sepak bola Indonesia. ”Masih ada beberapa posisi yang harus kami isi. Itulah mengapa kami melakukan seleksi mini-game dan uji coba untuk semua pemain,” kata Wormuth.

Pelatih timnas U-17 Bima Sakti Tukiman akan memak simalkan program pemu satan latihan di Jerman un tuk mematangkan persiap an. Menurut Bima, siapa pun yang akan dihadapi Indonesia di fase grup Piala Dunia U-17 2023 sesuai hasil drawing tadi malam, tidak akan ada yang namanya pertandingan mudah.

”Tidak ada lawan ringan di Piala Dunia U-17. Siapa pun lawan yang dihadapi di penyisihan, kami harus siap,” kata mantan kapten timnas tersebut. Menurut mantan gelandang Persiba Balikpapan itu, persiapan matang menjadi kunci Indonesia bisa bersaing di Piala Dunia U-17. Karena itu, Bima akan memanfaatkan persiapan secara maksimal di Jerman.

Menurut dia, uji coba di Jerman penting untuk meningkatkan jam terbang para pemain. ”Para pemain harus merasakan pertandinganpertandingan sarat tekanan sebelum nanti berlaga di event sesungguhnya. Dengan terbiasa melawan tim dengan kualitas bagus, mental mereka akan terasah dan tidak gugup lagi di ajang yang sebenarnya,” ucapnya. (fiq/c19/ttg)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita