Ratusan Pemanah Ikuti Lomba Memanah Tradisional di Surabaya
Surabaya, Beritasatu.com - Ratusan pemanah dari berbagai penjuru Indonesia bersaing sengit di Kota Surabaya dalam acara lomba memanah tradisional yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. Lomba yang digelar di Lapangan Mulyorejo ini diikuti 752 peserta dari 13 provinsi dan satu delegasi dari Johor, Malaysia.
Ketua Panitia Gladen Ageng Surabaya V Internasional, Muhammad Ramadhan, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan agenda tahunan dan biasanya digelar bersamaan perayaan Hari Jadi Kota Surabaya. Namun, tahun ini secara istimewa digelar bersamaan dengan perayaan HUT RI untuk menambah semarak peringatan.
"Lomba ini biasanya menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi Kota Surabaya pada bulan Mei. Tahun ini, kami pilih dekatkan dengan bulan Agustus sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT RI," ujar Muhammad Ramadhan, Minggu (13/8/2023).
Kompetisi memanah tradisional ini mengusung beberapa kategori, termasuk Mixbow U-15, Barebow Umum, Jemparing Umum, dan Horsebow Umum. Namun, paling banyak diminati adalah kategori Horsebow Umum yang melibatkan peserta dalam membidik sasaran dari jarak 50 meter.
Satu hal yang menarik adalah kewajiban bagi peserta untuk mengenakan pakaian tradisional dalam perlombaan ini, sehingga memberikan sentuhan khas budaya dalam atmosfer kompetisi. Lapangan Mulyorejo, sebagai lokasi lomba, memberikan tantangan lebih dengan kondisi angin kencang dan cuaca ekstrem yang memerlukan daya tahan ekstra dari para pemanah.
"Kami menciptakan medan yang menantang di Mulyorejo, dengan angin kencang dan panas yang ekstrem. Hanya pemanah dengan stamina kuat yang bisa meraih kemenangan di sini," tambah Muhammad Ramadhan.
Lomba memanah tradisional ini telah mendapatkan perhatian lebih dengan telah diakui oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) dan ditampilkan dalam acara Fornas Bandung bulan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar