Jadi Tersangka Korupsi Izin Alfamart, Mantan Wali Kota Kendari Ditahan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1692835021-1599x899.webp)
Kendari, Beritasatu.com - Mantan Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir langsung ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka korupsi izin pendirian gerai Alfamart, pada Rabu (23/8/2023) malam. Sulkarnain Kadir keluar dari gedung menggunakan rompi merah muda dengan tangan terborgol dibawa ke mobil tahanan Kejati Sultra.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu dibawa ke Rutan Kelas IIA Kendari dan ditahan selama 20 hari ke depan. Asintel Kejati Sultra, Ade Hermawan menjelaskan penahanan dilakukan setelah Sulkarnain Kadir menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.
"Yang bersangkutan sudah memenuhi panggilan, penyidik sudah melakukan pemeriksaan, penyidik menentukan yang bersangkutan dilakukan penahanan selama 20 hari,” kata Ade Hermawan, pada Rabu (23/8/2023).
Sulkarnain Kadir dijerat dengan pasal pemerasan UU Tindak Pidana Korupsi lantaran diduga memeras PT Midi Utama Indonesia yang ingin mendirikan 20 gerai Alfamart di Kota Kendari. Sulkarnain Kadir diduga meminta uang Rp 700 juta kepada Manajer Corcom PT MUI Arif Lutfian Nursandi untuk membiayai proyek pengecatan kampung warna-warni.
"Sebagai imbalan akan diberikannya izin pendirian gerai Alfamart. Padahal proyek pengecatan kampung warna-warni sudah dibiayai APBD tahun 2021," ujarnya.
Tak hanya itu, Sulkarnain Kadir juga meminta saham 5% dari enam gerai Alfamart dengan nama lokal Anoa Mart melalui perusahaannya, CV Garuda Cipta Perkasa. Dalam kasus ini, Kejati Sultra telah menetapkan tiga tersangka. Dua tersangka lain, yakni Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala dan Staf Ahli Sulkarnain Kadir, Syarif Maulana.
0 Komentar