BOLASPORT.COM - Transfer Andre Onana ke Man United mengandung rahasia karena hal tersebut terjadi berkat pikiran Erik ten Hag yang tidak fokus.

Cerita menarik terus mewarnai kedatangan Andre Onana ke Man United.

Man United sudah berhasil mengunci kiper idaman pada bursa transfer musim panas 2023.

Kualitas Andre Onana dinilai sesuai dengan kebutuhan Erik ten Hag selaku pelatih klub.

Erik ten Hag membutuhkan penjaga gawang yang mampu menguasa bola dengan baik.

Kemampuan tersebut berguna untuk membangun serangan secara lebih awal dari lini belakang.

Transfer Andre Onana pun terasa natural, apalagi mengingat sejarahnya dengan Ten Hag.

Keduanya pernah menjalin kerja sama cukup sukses saat bersama Ajax.

Akan tetapi, status Onana sebagai mantan anak asuh justru tidak menjadi titik awal ketertarikan Ten Hag.

Dilansir BolaSport.com dari Mirror, Erik ten Hag mau merekrut Onana karena ia terdistraksi dari awal.

Pelatih asal Belanda tersebut memang mengincar salah satu pemain Inter Milan, tetapi bukan mantan anak asuhannya sendiri.

Target awal sang pelatih adalah bek sayap Inter Milan, Denzel Dumfries.

Untuk itu, Ten Hag menghubungi Yalcin Sarica yang merupakan agen sang gelandang.

Yalcin Sarica saat itu juga tengah mengurus berkas untuk menjadi agen Onana.

Saat berkomunikasi dengan Ten Hag, sang agen pun menyebut nama kiper asal Kamerun tersebut.

Langkah sederhana Sarica membangunkan minat Ten Hag untuk mendatangkan Onana.

Dumfries yang menjadi target awal justru tidak dikejar secara serius oleh sang pelatih.

Begitu bursa transfer musim panas 2023 dibuka, Ten Hag langsung menjadikan Andre Onana sebagai salah satu incaran utama.

Kiper berusia 27 tahun tersebut ikut memberikan respons positif akan tawaran sang mantan pelatih.

Kesepakatan pribadi antara Onana dan Man United lebih dahulu tercapai.

Inter Milan sempat sulit ditaklukkan karena memasang harga yang tinggi.

Akan tetapi, Inter Milan buru-buru menyadari bahwa mereka tidak lagi berdaya untuk menahan sang kiper.

Onana pun akhirnya dilepas ke Man United dengan biaya 55 juta euro (sekitar Rp917,4 miliar).