Ternyata Luis Milla Memang Kerap Memakai Alasan Pribadi Untuk Hengkang, Ini Catatan Negatifnya! - TRIBUN-BALI.

 Ternyata Luis Milla Memang Kerap Memakai Alasan Pribadi Untuk Hengkang, Ini Catatan Negatifnya!

TRIBUN-BALI.COM - Luis Milla hengkang dengan alasan pribadi ternyata bukan hal baru. 

Sebelumnya alasan pribadi juga pernah dijadikan alasan untuk keluar dari sebuah klub sepak bola. 

Hal ini pun menjadi catatan negatif dalam karier kepelatihan Luis Milla.

Khususnya setelah hengkang dari Persib Bandung beberapa waktu lalu.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Arema FC Vs Bali United, Singo Edan Krisis Pemain, Serdadu Tridatu Semangat

Baca juga: Bobotoh Minta Managemen Persib Bandung Berbenah! Harapkan Pelatih Bawa Kemenangan Liga 1

Baca juga: Bantah Berada di Bali, Luis Milla Pajang Foto di Madrid, Persib Umumkan Seleksi Pelatih Asing

 Luis Milla hengkang dengan alasan pribadi ternyata bukan hal baru.  Sebelumnya alasan pribadi juga pernah dijadikan alasan untuk keluar dari sebuah klub sepak bola.  Hal ini pun menjadi catatan negatif dalam karier kepelatihan Luis Milla. Khususnya setelah hengkang dari Persib Bandung beberapa waktu lalu. (Tribun Bali/Halaman facebook resmi Persib Bandunh) 

Seperti diketahui, Luis Milla secara mengejutkan hengkang dari Persib Bandung pada 15 Juli 2023.

Keputusan Luis Milla hengkang dari Persib Bandung dirasa sangat mengejutkan.

Pasalnya, Luis Milla belum genap setahun memimpin Maung Bandung.

Ia ditunjuk per 22 Agustus tahun lalu dan resmi meninggalkan Persib pada 15 Juli 2023.

Dengan begitu, eks pemain Barcelona dan Real Madrid itu menunjukkan rekor dirinya memang tak betah lama-lama saat melatih sebuah klub.

Masalah lainnya adalah Luis Milla keluar dengan dibarengi tiga asiten pribadinya. 


Dilansir BolaSport.com dari transfermarkt, di sepanjang kariernya Luis Milla melatih 4 klub termasuk Persib Bandung

Sebelum Persib Bandung, Luis Milla melatih Real Zaragoza hanya 4 bulan.

Kemudian CD Lugo pada 2015-2016 hanya 8 bulan.

Lalu di klub Uni Emirat Arab, Al-Jazira juga hanya 8 bulan.

Persoalan alasan pribadi jadi alasan utama Luis Milla hengkang, hal ini tertulis di rilis resmi Persib Bandung.

Menurut Umuh Muchtar, alasan pribadi yang dimaksud adalah Luis Milla mesti pulang untuk menunggui orang tuanya yang sakit parah.

"Jadi urusan keluarga yang memilih istrinya, orang tuanya, istrinya ngomong terus karena orang tuanya sakit parah katanya," kata Umuh Muchtar menjelaskan alasan Luis Milla hengkang dari Persib Bandung.

"Sakit parah, jadi apapun juga mereka harus pulang. Lalu kita tanya pak Teddy, saya tanya pulangnya berapa lama tapi tidak menentu untuk pulang dan mungkin selamanya dia nggak kembali.

Saya bilang pulanglah paling lama 10 hari, tapi mereka tidak bilang menjanjikan untuk kembali," tambahnya.

Eks pelatih Persib Bandung Luis Milla (kiri) bersama dua asisten pelatih dari Spanyol Manuel Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez di pra kompetisi Liga 1 2023/2024. (dok ist/twitter@luismillacoach) 

 

Alasan pribadi juga jadi faktor Luis Milla hengkang dari CD Lugo pada 2016 lalu.

Tidak jelas juga apa yang mendasarinya, namun media Spanyol Marca memahami bila Luis Milla tak sepaham dengan direktur teknik CD Lugo saat itu.

Ada beberapa momen di mana direktur teknik turut mempengaruhi line-up yang akan diturunkan Luis Milla.

Kemudian Direktur Teknik juga menuntut lebih dari target yang diberikan ketika awal musim.

Marca juga menyebutkan Luis Milla juga punya relasi buruk dengan fans Lugo.

Para fans masih rindu akan sosok Quique Setien yang mempromosikan Lugo ke Divisi Kedua Liga Spanyol.

Luis Milla pun santer disebutkan akan menggantikan posisi Teco di Bali United. 

Terlebih Luis Milla kepergok berada di Bali bersama dengan asistennya.

Namun Luis Milla membantah hal itu, dan mengatakan bahwa dirinya berada di Madrid. 

 

Profil Luis Milla

Berikut profil Luis Milla, pelatih asal Spanyol yang pernah melatih Persib dan memutuskan mundur pada Sabtu (15/7/2023).

Luis Milla Aspas, pria yang lahir pada 12 Maret 1966 adalah mantan pemain sepak bola Spanyol yang pernah bermain sebagai gelandang bertahan dan kini menjadi manajer sepak bola.

Dia pernah bermain untuk tiga klub, termasuk Barcelona dan Real Madrid dalam karier profesionalnya selama 16 tahun.

Di mana dia memenangkan tiga gelar La Liga dan mengumpulkan total 298 pertandingan dan enam gol.

Luis Milla kemudian bekerja sebagai manajer, bertanggung jawab atas tim yunior Spanyol selama beberapa tahun.

Luis Milla lahir di Teruel, Aragon. Setelah menyelesaikan perkembangannya dengan FC Barcelona ia melakukan debutnya di La Liga pada 1984-85.

Luis Milla mencetak satu-satunya penampilan melawan Real Zaragoza saat Barça membentuk tim yang sebagian besar terdiri dari pemain muda.

Dipromosikan ke tim utama pada tahun 1988, Milla akan terlibat dua tahun kemudian dalam sengketa perpanjangan kontrak yang masam dengan dewan direksi dan manajer Johan Cruyff yang akhirnya diakhiri dengan transfer gratisnya ke Real Madrid.

Dia cedera dalam debutnya, tetapi bangkit kembali untuk menjadi elemen tim utama yang penting dalam penaklukan dua liga dan satu Copa del Rey, yang cukup digunakan bahkan setelah pembelian Fernando Redondo tahun 1994.

Luis Milla menyelesaikan kariernya pada bulan Juni 2001 setelah empat tahun di Valencia, dengan lebih dari 400 penampilan resmi sebagai profesional.

Selama periode tiga bulan yang dimulai pada akhir 1989, ia mendapatkan tiga caps untuk tim nasional Spanyol, yang pertama melawan Hungaria dalam kualifikasi Piala Dunia FIFA 1990.

Setelah mundur dari Persib Bandung, Luis Milla kepergok berada di Bali, bakal bergabung ke Bali United? (Instagram story / @luismillacoach) 

Karier kepelatihan

Luis Milla pertama kali terlibat dalam pembinaan profesional pada 2007-08, membantu mantan rekan setimnya di Barcelona dan Madrid, Michael Laudrup di Getafe.

Pada musim panas berikutnya dia ditunjuk sebagai manajer nasional U-19, setelah penunjukan Vicente del Bosque sebagai manajer senior.

Di turnamen pertama Luis Milla, kejuaraan Eropa UEFA 2009, tim tidak lolos dari babak penyisihan grup.

Namun, pada edisi 2010 di Prancis, ia memimpin Spanyol ke final, yang berakhir dengan kekalahan dari tuan rumah.

Kemudian di tahun yang sama, Luis Milla menggantikan Juan Ramón López Caro di pucuk pimpinan tim U-21.

Meskipun menemukan situasi sulit saat kedatangannya, ia berhasil lolos ke kejuaraan Eropa 2011 setelah mengalahkan Kroasia dalam play-off dua kaki.

Pada tahap akhir di Denmark, Luis Milla memimpin tim Spanyol U-21 meraih gelar ketiga mereka, setelah hanya kebobolan dua gol dalam lima pertandingan (empat kemenangan dan hanya sekali imbang).

Dia dipecat setelah timnya gagal lolos dari fase grup di Olimpiade Musim Panas 2012.

Pada Februari 2013, Luis Milla diangkat di Klub Al Jazira UEA Pro League.

Pertandingan pertamanya sebagai penanggung jawab adalah kekalahan 3-1 di Tractor Sazi F.C. di babak penyisihan grup Liga Champions AFC.

Luis Milla kembali ke Spanyol pada musim sepi 2015, menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala klub Segunda División CD Lugo dan mengundurkan diri pada akhir Februari 2016 dalam keadaan yang tidak jelas.

Musim berikutnya, dalam kapasitas yang sama, dia bergabung dengan Zaragoza juga di level itu.

Dia dipecat setelah hanya empat bulan bertugas dan enam pertandingan tanpa kemenangan.

Pada 21 Januari 2017, Luis Milla menggantikan Alfred Riedl di pucuk pimpinan Timnas Indonesia dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

Pada Oktober 2018, kontraknya diputus oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia.

Pada 19 Agustus 2022, Luis Milla diumumkan sebagai manajer baru Persib Bandung.

Pada 15 Juli 2023, Luis Milla secara mengejutkan mengundurkan diri sebagai manajer Persib Bandung setelah 3 laga tanpa kemenangan.

 

Karier Manajer Luis Milla

2006–2007 Puçol

2007–2008 Getafe (assistant)

2008–2010 Spanyol U19

2009 Spanyol U20

2010–2012 Spain U21

2012 Spanyol U23

2013 Al Jazira

2015–2016 Lugo

2016 Zaragoza

2017–2018 Indonesia

2017–2018 Indonesia U23

2022–2023 Persib Bandung. (*)

 

 

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita