Tak Hanya Cabor, Publik Kini Bisa Pantau Aliran Dana di Kemenpora
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688733733-3000x2069.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat aplikasi guna mencegah potensi penyelewengan korupsi anggaran olahraga dan kepemudaan.
Menpora Dito menegaskan ingin menjalankan tugasnya di Kemenpora secara akuntabel dan transparan yang dapat dilihat serta dikontrol masyarakat luas.
"Di Kemenpora ini kita banyak menyalurkan bantuan pemerintah atau hibah yang penggunanya itu adalah pihak ketiga seperti organisasi kepemudaan, organisasi olahraga, baik itu KONI maupun KOI serta cabang olahraga (cabor). Mereka itu bukan penyelenggara negara dan tidak terbiasa dengan pengelolaan APBN," katanya bersama Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Dito mengatakan aplikasi itu nantinya akan diluncurkan pada bulan depan. Alat itu nantinya memungkinkan publik dalam melihat aliran seberapa besar dana anggaran di Kemenpora dan dipergunakan untuk apa saja.
"Jadi ini langkah komitmen saya untuk memastikan pengelolaan anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga ini Insyaallah aman dan semoga selalu diselamatkan dan dijauhkan dari praktek korupsi dan juga mal administrasi," papar dia.
Selain penegasan komitmen di atas, ada masukan berharga dari KPK tentang Aplikasi Wasping yang saat ini sudah digunakan dapat disempurnakan. Aplikasi yang dirancang untuk mengurangi interaksi langsung dengan pihak-pihak penerima bantuan, diharapkan menjadi alat yang membantu secara obyektif setiap penilaian proposal dan laporan penggunaannya.
"Sebenarnya kita sudah membuat suatu aplikasi secara elektronik digital, sementara ini namanya Wasping, nanti akan dicarikan nama lagi yang lebih keren, dimana semua proposal dari cabang olahraga untuk pengajuan Pelatnas maupun pengajuan persiapan keberangkatan atlet ke multi event internasional, secara online tanpa interaksi personal," jelas Menpora Dito.
"Jadi masukan dari Deputi KPK, itu disempurnakan, jadi yang sekarang baru dapat diketahui pihak cabor dan Kemenpora, nantinya bisa dibuka ke publik, jadi publik ini benar-benar bisa melihat aliran dana itu berapa dan buat apa dan ini tadi kita juga sepakat dan setuju kalau bisa paling lama dalam waktu bulan depan sudah bisa dilaunching ke publik," urai dia.
Sementara Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan menyebut lewat sistem digital ini nantinya tiap penggunaan anggaran di Kemenpora bisa untuk diawasi dan dikontrol.
"Kemenpora ini dominan anggarannya pemberian hibah ke cabor-cabor atau KONI, KOI dan organisasi pemuda. Rekomendasi kita saat itu hanya satu kita buat aplikasi di mana masyarakat bisa lihat dan proposalnya dari mana saja, berapa jumlahnya, kriterianya apa saja dalam proposal nanti pertanggungjawaban kaya apa," jelasnya.
Dia juga apresiasi respon positif dari Menpora Dito dan dari jajaran Kemenpora atas berbagai usaha pencegahan korupsi bahkan sudah memulai dengan membuat aplikasi yang tinggal disempurnakan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar