Stadion JIS Warisan Anis Disebut Tak Standar FIFA, PSSI Bisa Bandingkan Dengan Santiago Barnabeu By Tribunnews
Stadion JIS Warisan Anis Disebut Tak Standar FIFA, PSSI Bisa Bandingkan Dengan Santiago Barnabeu
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fasset-2.tstatic.net%2Fjateng%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FPresiden-Jokowi-ingin-merombak-ataumerenovasi-Jakarta-International-Stadium-JIS-a.jpg)
TRIBUNJATENG.COM - Jakarta International Stadium (JIS) proyek warisan Anis Baswedan menuai polemik.
Hal itu menyusul persoalan apakah benar Jakarta International Stadium (JIS) sudah berstandar FIFA atau belum.
Menyusul rencana Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggara event internasional yakni Piala Dunia U17.
Jakarta International Stadium (JIS) memang belum ditentukan apakah akan digunakan untuk menggelar pertandingan.
Sebelumnya, Keputusan PSSI membatalkan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai venue Timnas Indonesia melawan Curacao dalam FIFA matchday memaksa pihak pengelola membeberkan apa yang sebenarnya versi mereka.
Sebagaimana tersiar luas dan diberitakan sebelumnya, JIS awalnya direncanakan menjadi tempat uji coba kedua Skuad Garuda kontra tim CONCACAF itu pada 27 September 2022.
Sedangkan uji coba pertama berlabel FIFA itu digelar 24 September di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
PSSI menegaskan, JIS belum layak untuk menggelar FIFA matchday.
Menurut lembaga pengatur tertinggi sepak bola Tanah Air itu, masih banyak kekurangan JIS untuk bisa menggelar FIFA matchday, mulai dari infrastruktur di dalam stadion hingga kantung parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion yang belum sesuai standar.
Khusus soal parkir, Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan, ukuran JIS yang begitu megah (berkapasitas 82.000 kursi) hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat dinilai sangat riskan.
"Padahal, jika timnas main, animo masyarakat untuk berduyun-duyun ke stadion sangat tinggi," ujar dia.
Walhasil, PSSI kini mempertimbangkan beberapa stadion lain sebagai pengganti JIS, di antaranya Stadion Pakansari di Kabupaten Bogor dan Stadion Patriot di Kota Bekasi.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola JIS kaget mengetahui alasan PSSI itu.
Mereka langsung menggelar rapat, Jumat (9/9/2022) sore, untuk menyikapinya sekaligus menjelaskan kepada masyarakat apa sebenarnya yang terjadi.
Dalam rilisnya seperti dilansir dari SuperBall.id, Jakpro menegaskan, JIS dibangun bukan dengan standar lokal, melainkan internasional.
JIS dirancang Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion-stadion sepak bola modern di Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspur Stadium di London dan beberapa stadion Piala Dunia 2022 di Qatar.
“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh asesor FIFA saat perencanaan dan desain dilakukan,” tegas Plt Direktur Proyek JIS, Arry Wibowo.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) lantas membeberkan 10 fakta JIS yang telah berstandar FIFA, mulai dari tahap pra-konstruksi, unsur safety dan security, parkir, hospitality, fasilitas media, hingga tata suara dan pencahayaan.
PSSI diminta mempelajari peraturan terkini FIFA dalam mendesain stadion, yakni harus memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan, salah satunya terintegrasi dengan sarana transportasi publik.
Itulah sebabnya, daya tampung fasilitas parkir di JIS terbatas agar penonton atau suporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi.
Saat ini JIS sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Tansit (BRT), selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT
Jakarta.
Untuk mendukung kebijakan itulah JIS hanya menyiapkan 1.200 kantung parkir bus dan kendaraan pribadi.
Tanpa bermaksud mengajari PSSI, Arry Wibowo mengingatkan lagi, stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan.
Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik.
"Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Barnabeu pasca renovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantung parkir bus dan kendraan pribadi. Bahkan stadion bersejarah di pusat Eropa, yakni Wembley di London, menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia,” jelasnya.
Arry menambahkan, meski JIS sudah memenuhi standar FIFA, tetapi sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah.
Artinya, jika akan digunakan untuk Piala Asia atau Piala Dunia, maka asesmen atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan.
Lalu apakah JIS akan digunakan untuk menggelar laga Piala Dunia U17 November mendatang?
Kabar terbaru, Rumput JIS akan diganti semua karena jauh dari standar FIFA.
Selain itu, biaya perbaikan JIS juga bakal menghabiskan dana miliaran rupiah lagi. (*)