Rabu
13Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Rumput JIS Dinilai Kurang Dapat Asupan Cahaya Matahari, Ahli Agronomi Sarankan Atap Stadion Diganti - Sportstars

3 min read

 

Rumput JIS Dinilai Kurang Dapat Asupan Cahaya Matahari, Ahli Agronomi Sarankan Atap Stadion Diganti - Sportstars.Id

Ilham Sigit Pratama
11 Juli 2023, 12:00 WIB
Rumput JIS Dinilai Kurang Dapat Asupan Cahaya Matahari, Ahli Agronomi Sarankan Atap Stadion Diganti
JIS termasuk salah satu calon kandang Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. (Foto: Instagram/@jakinstadium).
A A A

JAKARTA - Desain atap Jakarta International Stadium dinilai turut mempengaruhi kesehatan rumput karena menghambat laju sinar matahari. Chairman PT. Karya Rama Prima (KaerPe) yang juga merupakan ahli agronomi, Qamal Mustaqim menyarankan atap stadion diganti lantaran terlalu menutupi lapangan.

Hal itu diungkapkan Qamal saat meninjau kembali lapangan JIS bersama jurnalis senior Aiman Witjaksono. Menurutnya, rumput JIS kurang mendapat asupan sinar matahari.

“Ya harus ditambah matahari, dibuka, kalau harus matahari ya dibuka atapnya, tapi kalau mau menambah UV ya tambah UV-nya,” kata Qamal dikutip Youtube Official iNews, Selasa (11/7/2023).

“Buka tutupnya lebih luas, bisa saja kan? Ya diganti dong (atap permanen stadion),” imbuhnya.

Hasil 3 Tim Promosi di Super League 2025/2026 - Bhayangkara FC Keok, PSIM dan Persijap Kasih Kejutan - Semua Halaman - BolasportBaca juga Hasil 3 Tim Promosi di Super League 2025/2026 - Bhayangkara FC Keok, PSIM dan Persijap Kasih Kejutan - Semua Halaman - Bolasport

Selama ini, pihak pengelola JIS mengakali hal itu dengan penggunaan alat Ultraviolet (UV) buatan. Namun upaya tersebut masih belum optimal untuk memenuhi kebutuhan rumput akan sinar matahari.

Pasalnya, alat tersebut tidak bisa menyinari rumput secara bersamaan karena ukurannya yang tidak sama dengan lapangan JIS. Alat tersebut hanya bisa menutupi 1/12 lapangan.

Alhasil proses penyinaran pun harus dilakukan bergantian dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Per sisi lapangan hanya bisa disinari selama lima jam, sedangkan menurut Qamal, idealnya rumput lapangan harus terkena sinar selama delapan jam.

“Kan ini jam 11 sampai jam 2 kena matahari, lima jam, sebaiknya delapan jam, kalau pakai alat UV itu, kelihatan kan hasilnya?” ujar Qamal.

Penyebab Persib Bandung Gunakan Jersey Musim Lalu saat Hadapi Manila Digger FC di Playoff AFC Champions League 2 2025-2026 - PAGE ALL : Okezone BolaBaca juga Penyebab Persib Bandung Gunakan Jersey Musim Lalu saat Hadapi Manila Digger FC di Playoff AFC Champions League 2 2025-2026 - PAGE ALL : Okezone Bola

Penggunaan alat tersebut juga mempengaruhi pertumbuhan rumput. Menurut Qamal, rumput lapangan idealnya juga ditumbuhi rumput liar.

Sementara pertumbuhan rumput liar di JIS sangat kurang. Alhasil pemulihan rumput berjalan lambat karena tidak ada kompetisi antara rumput asli JIS dengan rumput liar.

“Lebih hijau secara warna (yang disinari UV), satu hal, warna memang hijau, tapi pertumbuhan kita lihat, recovery-nya susah, iya memang lebih hijau, ini kan UV-nya sebulan, tapi pertumbuhannya susah,” tuturnya.

“Yang tumbuh dan muncul rumput bermuda, beda rumputnya, rumput liarnya juga kurang, gak ada kompetisi,” tutupnya.

JIS memang memiliki atap buka tutup. Namun ketika atapnya dibuka pun, cahaya matahari masih kesulitan menyentuh seluruh permukaan rumput.

Editor : Muhammad Pratama Supriyadillah

Follow Berita Sportstars di Google News

Tags
Komentar
Additional JS