Penjualan Manchester United Mandek, Kenapa?
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F371464235946.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com – Penjualan klub raksasa Inggris, Manchester United (MU) sampai saat ini mandek. Belum ada titik terang mengenai siapa yang akan menjadi pemilik baru MU.
Seperti diketahui pemilik MU, keluarga Glazer, sudah bersedia melepas kepemilikan klub dan telah mengumumkan hal ini melalui situs resmi mereka.
Penggemar MU menyadari penjualan klub ini sebagai cara Glazer untuk menghasilkan uang kembali sebanyak mungkin. Situasi keuangan di Premier League semakin kompetitif dengan adanya pesaing, seperti Manchester City dan Newcastle United, yang baru saja mengalami perubahan kepemilikan dan mendapatkan dukungan keuangan yang kuat.
Fenway Sports Group pemilik klub Liverpool, juga diketahui berminat untuk menjual dan mencari investasi dari pihak luar. Hal ini mungkin juga menjadi pertimbangan bagi keluarga Glazer agar tidak kehilangan potensi investor dan pemilik baru ke klub saingan di Inggris.
MU akan membuka diri terhadap pilihan investasi atau penjualan klub kepada pihak lain. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengadopsi strategi baru dan memanfaatkan peluang yang ada, baik dalam hal prestasi di lapangan maupun secara komersial.
Sejumlah calon pembeli bermunculan. Ada dua kandidat yang bersaing ketat, yaitu Sheikh Jassim dan Sir Jim Ratcliffe. Ratcliffe sudah memiliki dua tim sepak bola, yaitu tim Ligue 1 Nice dan tim Swiss Lausanne-Sport. Sebelumnya, ia juga dikaitkan dengan kemungkinan pengambilalihan Chelsea sebelum akhirnya tim London itu dibeli oleh Todd Boehly pada tahun 2022.
Keluarga Glazer membanderol MU dengan harga US$ 8,7 miliar atau sekitar Rp 132,10 triliun. Banderol harga ini menjadi rekor tertinggi penjualan klub olahraga sepanjang masa. Rekor saat ini dipegang klub sepak bola Amerika Serikat, Denver Broncos, senilai US$ 6,6 miliar atau sekitar Rp 100,21 triliun pada tahun sebelumnya.
MU bisa saja dijual dengan harga yang lebih rendah dari banderol. Namun banderol harga tersebut menunjukkan ambisi tinggi keluarga Glazer untuk mendapatkan keuntungan. Keluarga Glazer juga telah menunjuk grup Raine untuk mengawasi proses penjualan MU, yang merupakan perusahaan yang juga dipilih oleh Chelsea dalam proses penjualan klub mereka.
Namun, belum ada perkembangan berarti soal penjualan ini. Rupanya, keluarga Glazer terus mengulur waktu untuk menerima tawaran dari taipan Qatar, Sheikh Jassim. Diduga ada anggota dari keluarga Glazer yang kemudian membuat MU belum jadi dijual untuk sementara waktu.
Seperti dilansir Express, MU bisa saja baru dibeli pada musim gugur nanti atau selepas bursa transfer musim panas 2023 usai.
Pasalnya, keluarga Glazer masih menimbang lagi tawaran yang diberikan oleh Sheikh Jassim, selain juga masih ada negosiasi yang dilakukan oleh Sir Jim Ratcliffe.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
0 Komentar