Ini Margono, Atlet Angkat Berat Asal Sragen, Sabet 2 Medali Emas ASEAN Para Games 2023 - Tribunsolo.com
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN – Ajang ASEAN Para Games 2023 yang dihelat di Kamboja baru saja usai.
Indonesia keluar sebagai juara umum dengan perolehan 159 medali emas, 148 medali perak dan 94 medali perunggu.
Dari 159 medali emas yang diraih Indonesia, dua diantaranya disumbangkan oleh seorang atlet asal Kabupaten Sragen.
Namanya Margono (40) warga Dusun Karanganyar, Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Margono turun di cabang olahraga angkat berat di kelas 65 kilogram putra.
Ia berhasil mengalungkan 2 medali emas dengan kategori The Best dan total angkatan.
Ditemui TribunSolo.com di rumahnya, ayah dari seorang anak ini menceritakan pengalamannya selama bertanding di Kamboja.
Lawan yang paling berat menurutnya adalah atlet dari Thailand, yang merupakan juara di ajang ASEAN Para Games 2022 yang digelar di Kota Solo.
“Persaingannya sangat ketat, terutama dari Thailand, itu kan peraih medali emas ASEAN Para Games Solo sebelumnya,” ujarnya kepada TribunSolo.com, Minggu (11/6/2023).
“Alhamdulillah kemarin bisa mengalahkan atlet dari Thailand itu dengan selisih angkatan 1 kilogram, Thailand 162 kilogram tidak kuat, saya 161 kilogram,” tambahnya.
Tidak sampai disitu saja, Margono menunjukkan perjuangan yang luar biasa, karena ketika berangkat ke Kamboja, ia hanya ditarget meraih dua medali perak oleh pelatihnya.
Namun, berkat latihan yang terus ia lakoni secara rutin, akhirnya Margono mampu mematahkan target yang diberikan.
“Awaknya ditargetkan perak sama pelatih, tapi alhamdulillah meleset ke atas, jadinya emas, alhamdulillah bisa menyabet 2 emas, bisa melebihi target dan kalahkan juara bertahan,” ucapnya.
Margono mengidap polio sejak masih berusia 3 bulan.
Polio menyerang kaki kanannya, yang mana sebenarnya ia bisa berjalan normal dengan menggunakan bantuan alat kruk.
Namun, ia memilih beraktivitas dengan kursi roda untuk menjaga kesehatan bahunya.
Ceritanya terjun ke dunia atlet, menurut Margono hanya iseng saja.
Ia awalnya hanya menemani temannya berlatih, namun sejak itu, muncul tekad dari benak Margono untuk menekuni dunia atlet ini.
Kemudian pada tahun 2015, ia mulai serius berlatih.
“Awal-awal itu, kita memang perjuangan apa-apa semuanya sendiri, kita semua sendiri, dari biaya sendiri, beli suplemen sendiri, beli bensin sendiri,” terangnya.
“Saya di tahun 2015 saya tetap berjuang terus, ingin membuktikan, ingin seperti teman-teman yang lain, alhamdulillah bisa di titik seperti ini,” imbuhnya.
Sejak saat itu, Margono rutin mengikuti berbagai ajang perlombaan.
Kejuaraan pertama yang Margono ikuti adalah Kejuaran Nasional (Kejurnas) pada tahun 2015.
Namun, ia belum berhasil membawa medali dan Margono tidak ingin menyerah.
Akhirnya, pada tahun 2017, ia berhasil meraih medali di ajang Kejurnas.
Pada tahun 2018, Margono tidak lolos seleksi untuk memperkuat Indonesia di ajang Asian Para Games di Jakarta, lantaran finish di urutan ke-7.
Margono sebenarnya akan mewakili Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2020 di Filipina, yang kemudian ditunda karena pandemi covid-19.
Pada edisi gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua tahun 2021, Margono sukses mempersembahkan medali emas untuk Jawa Tengah.
“Setelah itu baru mewakili Indonesia di ajang ASEAN Para Games 2023 ini, ini kejuaraan internasional pertama yang diikuti, langsung mendapat 2 medali emas,” pungkasnya. (*)
Komentar