Erick Thohir Beri Tantangan, Suporter Indonesia Harus Bisa Tiru Inggris dan Italia
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan agar suporter Indonesia bisa lebih memperhatikan aspek keamanan.
Seperti diketahui, jelang akhir-akhir Liga 1 2022/2023 terjadi beberapa kerusuhan di stadion.
Bahkan, pihak keamanan harus turun tangan agar konflik tidak semakin memuncak.
Namun, perlahan suporter juga mulai berbenah.
Salah satunya ada kesepakan damai antara suporter dari Persis Solo, PSIM Yogyakata, dan PSS Sleman.
Terbaru, PT LIB selaku operator liga menegaskan bahwa suporter tandang tidak boleh hadir pada Liga 1 musim depan.
Erick Thohir berharap agar suporter memberikan bukti.
Yakni terkait perdamaian dan menjadi bagian dari transformasi sepak bola di Indonesia.
Terutama menghadirkan keamanan di stadion berkaca dari Tragedi Kanjuruhan.
"Kita berharap para suporter jadi bagian transformasi sepak bola."
"Bonek, Persija, seluruh suporter di liga Indonesia harus memberikan bukti bahwa mereka bagian transformasi sepak bola Indonesia," kata Eick Thohir dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube PSSI.
Ketum PSSI juga mengapresiasi langkah PT LIB untuk menyiapkan kompetisi.
Hal yang paling jadi sorotan adalah jadwal Liga 1 musim depan yang sudah siap sebulan sebelum liga bergulir.
Tujuannya agar bisa disiapkan keamanan yang lebih maksimal dari pihak kepolisian.
Apalagi, izin liga saat ini menggunakan sistem terpusat di seluruh provinsi di Indonesia.
"Membuktikan semua suporter pulang ke rumah dengan selamat."
"Ini hal-hal yang saya dukung liga, karena liga bagian penting dari PSSI, dan ini pertama kalinya izin liga jadi satu kesatuan di seluruh provinsi."
"Ya terobosan yang luar biasa oleh kepolisian dan Pak Presiden."
"Sehingga bisa mulai diagendakan agenda tontonan untuk keamanan daerah masing-masing," tambahnya.
Erick juga menantang suporter di Indonesia bisa meniru negara-negara Eropa.
Salah satunya adalah holigan di Liga Inggris dan ultras di Liga Italia.
Dia barharap semua pihak bisa menjaga keamanan untuk menghindari hukuman dari FIFA di kemudian hari.
"Tolong buktikan kita bisa, kalau Inggris dulu dikenal holigan ternyata bisa, Italia bisa, masa Indonesia tidak bisa."
"Ini transisi yang kita jaga dan jangan sampai kepercayaan FIFA akhirnya terkena lagi seperti hal-hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.
Komentar