Ekspor New Balance dari Indonesia Tembus US$ 500 Juta By BeritaSatu.
Ekspor New Balance dari Indonesia Tembus US$ 500 Juta
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F1667397758_640_397.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Sepatu New Balance yang diproduksi di Indonesia telah mencatatkan penjualan ekspor sekitar US$ 500 juta, setara Rp 7,37 triliun sepanjang 2022. Produk-produk dimaksud, antara lain diekspor ke Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa, dan Tiongkok.
“Saat ini kita nomor dua setelah Vietnam. Tetapi kalau menurut Pak Vik (Director of Materials Asia New Balance) tadi, angka kita sebentar lagi akan melewati Vietnam,” terang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
New Balance adalah merek pakaian dan sepatu olahraga yang mampu bersaing dengan raksasa seperti Nike, Adidas, dan Puma. Beberapa atlet yang menjadi brand ambassador New Balance antara lain: Kawhi Leonard dari LA Clippers, Zach Lavine dari Chicago Bulls, Sadio Mane dari Bayern Munich, dan Bukayo Saka dari Arsenal.
Country Manager New Balance Sourcing Indonesia, Elmore Simorangkir menjelaskan, New Balance setidaknya sudah mengeluarkan modal hampir Rp 2 triliun sampai 2023. Dana ini berupa investasi langsung untuk ekspansi manufaktur.
“Ekspansi terus berjalan, contoh pabrik yang di Serang akan ekspansi di Jawa Tengah, yakni Pati. Pabrik yang di Mojokerto, ekspansi ke Nganjuk,” ujar Elmore.
Dari investasi itu, Luhut memperkirakan, New Balance sudah menyerap lebih dari 40.000 tenaga kerja di Jawa. Ia pun berharap, perseroan akan meningkatkan lagi investasinya di Tanah Air.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sebagai kebutuhan bahan baku industri alas kaki, Luhut menyebut bahwa Indonesia memiliki banyak karet, yang juga akan didorong hilirisasinya. Manajemen New Balance bahkan mengakui, biaya produksi di Indonesia dan Vietnam saat ini sangat bersaing.
Sementara, biaya operasional di Indonesia diakui cukup kompetitif karena upah buruh dan harga energi murah yang turut menekan ongkos distribusi.
“Menurut mereka (New Balance) dengan suasana investasi yang bagus, mereka percaya untuk ekspansi di sini,” sambung Luhut.
Dia menilai, masuknya investasi New Balance jadi salah satu cerminan pulihnya kepercayaan investor ke Indonesia. Meski tak sebesar miliaran dolar investasi dari Tiongkok, ekspansi New Balance dipercaya sangat bermanfaat karena menciptakan lapangan kerja yang luas.
“Jadi US$ 500 juta jangan dibilang kecil. Tidak. Punya impact yang sangat luas, menurut hemat saya,” tegas Luhut.
Menurut dia, masuknya investasi New Balance juga menjadi bukti keberhasilan Undang-Undang Cipta Kerja. Luhut menegaskan, pemerintah dan presiden tidak mungkin menciptakan UU yang akan merugikan rakyat.
“Kadang orang tidak paham, tidak baca semua, sudah bereaksi,” imbuhnya.
Untuk perluasan pasar ekspor alas kaki dari Indonesia, menurut pengamatan Luhut, Afrika bisa menjadi alternatif karena negara tersebut tengah berkembang. Saran ini disambut baik oleh New Balance yang mengaku akan meningkatkan ekspor ke sana.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini