Editor: Fatkhul Alami

SURYA.co.id | SURABAYA - Setelah menjamu Persija Jakarta, Persebaya selanjutnya akan melakoni pertandingan home lawan Arema FC. Belum ada keputusan final mengenai venue pertandingan Persebaya vs Arema FC yang dijadwalkan berlangsung 11 April 2023.

Semula, laga tunda pekan ke-28 Liga 1 2022-2023 ini direkomendasikan PT Liga Indonesia Baru (LIB) digelar di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta. Persebaya menyampaikan keberatan.

Selain faktor pembengkakan biaya, stadion PTIK Jakarta merupakan home base dari Arema FC di putaran kedua kompetisi Liga 1 musim ini.

Rekomendasi PT LIB memilih Stadion PTIK tersebut diberikan karena dinilai laga klasik Persebaya vs Arema FC memiliki tingkat kerawanan tinggi.

Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) Gresik yang menjadi home base Persebaya putaran kedua Liga 1 2022-2023, dinilai PT LIB belum siap menggelar laga dengan tingkat kerawanan cukup tinggi.

Sementara Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), home base utama Persebaya dalam tahap perbaikan dan perawatan Kementerian PUPR karena menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 2023 yang belakangan batal.

Batalnya Piala Dunia U-20 membuka peluang Persebaya bisa kembali menggunakan Stadion GBT dalam laga home tersisa Liga 1 2022-2023, termasuk saat menjamu Arema FC.

"Persebaya berharap bisa kembali memakai GBT," kata ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman menjawab Surya, Selasa (4/4).

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai pemilik Stadion GBT memberi lampu hijau Persebaya bisa kembali menggunakan Stadion GBT. Namun masih terganjal pengalihan pengelolaan yang saat ini masih ditangani Kementerian PUPR.

Karena pembatalan Piala Dunia U-20 2023 baru diputuskan pekan lalu, pengelolaan Stadion GBT masih ditangani Kementerian PUPR, belum diserahkan kembali pada Pemkot Surabaya.

Komitmen Pemkot Surabaya bisa segera "memulangkan" Persebaya ke Stadion GBT bukan sekadar lip service.

Meski belum bisa menggunakan Stadion GBT karena peralihan pengelolaan. Pemkot Surabaya sudah mengizinkan Persebaya berlatih di Lapangan Madya yang ada di kompleks Stadion GBT sejak Sabtu (1/4) kemarin.

Sejak disiapkan sebagai venue Piala Dunia U-20, Pemkot Surabaya memang membangun Lapangan Madya sebagai lapangan penunjang yang terdiri dari tiga lapangan, A,B dan C.

Sejak pengelolaan diambil alih Kementerian PUPR, Stadion GBT dan Lapangan Madya tidak diperbolehkan digunakan dengan alasan apapun.

"Kami menunggu jawaban Pemkot (Surabaya) untuk bisa tidaknya pakai GBT saat lawan Arema FC," sebut Ram Surahman.

Karena waktu yang terus semakin mepet, manejemen Persebayaa akan memutuskan segera soal nasib venue laga derby Jatim anatara Persebaya vs Arema FC.

Persebaya tetap berharap bisa menggunakan Stadion GBT saat menjamu Arema FC. Jika belum mendapat izin, maka akan berlaga di Stadion PTIK, sesuai rekomendasi PT LIB.

"Besok (Rabu, 5 April) akan kami putuskan," tegas Ram Surahmam.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Stadion GBT bisa digunakan kembali oleh Persebaya Surabaya sebagai home base karena Piala Dunia U-20 batal di Indonesia.

Sejumlah pertandingan kandang Persebaya kini bisa dimainkan di GBT. Saat ini, Pemkot Surabaya tengah menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Setelah ada arahan resmi dari pemerintah pusat, pihaknya akan mempersilahkan Persebaya bermarkas di GBT.

"Lapangan GBT bisa digunakan Persebaya untuk pertandingan-pertandingan," kata Eri Cahyadi.

Saat ini, GBT telah tuntas renovasi. Sejumlah fasilitas juga disiapkan untuk laga internasional.

Menurut Eri Cahyadi, sekalipun Piala Dunia batal, namun GBT bisa digunakan untuk event internasional lainnya.

"GBT sudah diperbaiki. Kalau pun nanti ada even internasional, misalnya Piala Dunia atau lainnya, GBT sudah bertaraf internasional," tuturnya.

Persebaya Aji Santoso juga memiliki harapan sama agar Persebaya bisa kembali bisa menggunakan Stadion GBT dalam menjalani laga hom sisa kompetisi musim ini.

Aji Santoso cukup yakin, dukungan Bonek dipastikan lebih maksimal jika Persebaya bermain di Stadion GBT.

"Kalau memang ada opsi main di GBT saya kira itu bagus," ucap Aji Santoso. (amn)