PSSI Godok Aturan Wasit Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir sedang menggodok kebijakan terkait kesejahteraan wasit dalam dunia sepak bola Indonesia. Menteri BUMN itu akan menjadikan wasit bagian dari peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Para wasit minggu ini kita ada tanda tangan kalau nggak salah hari apa saya lupa, bagaimana kesejahteraan wasit sekarang menjadi bagian perlindungan sosial dengan BPJS," katanya di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023) malam.
Erick mengakui perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan mungkin belum cukup untuk kesejahteraan wasit di Indonesia. Dia pun menargetkan wasit bisa mengatur 10-15 kali pertandingan dalam satu musim kompetisi.
"Artinya kalau sekali tiup dia dapat Rp 5,5 sampai Rp 10 juta, berarti kan kalau 15 kali niup Rp 150 juta. Artinya kan mestinya kalau dibagi 12 ya tidak banyak juga masyarakat Indonesia yang punya kepastian mendapatkan gaji di atas Rp 10 juta," tuturnya.
"Ini ditambah lagi kita lengkapi dengan BPJS TK, jadi kalau mereka sakit, mereka cidera terlindungi," tambahnya.
Dengan terjaminnya kesejahteraan wasit, Erick berharap tidak ada lagi kejadian mengenai wasit yang terlibat dalam pengaturan pertandingan (match fixing).
"Tentu saya kecewa ketika kita sama-sama sedang memperbaiki atau jangan sampai disanksi (FIFA), tetapi kita sendiri selalu melakukan hal-hal yang kita anggap biasa," ucapnya.
Simak Video "Jokowi Minta BPJS Ketenagakerjaan Hati-hati Kelola Rp 607 T"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)
Komentar