Prajurit Gugur Ditembak KKB, Pengamat: Evaluasi Sistem SDM TNI
Jakarta, Beritasatu.com - TNI diminta memberikan perhatian khusus dan mengevaluasi sistem SDM tempur. Permintaan ini disampaikan pengamat intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro terkait gugurnya prajurit TNI di Papua akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Gugurnya anggota Kostrad TNI dan Kopassus TNI di Papua akibat serangan kelompok separatis teroris (Papua) patut dijadikan perhatian dan evaluasi bagi TNI," kata Ngasiman Djoyonegoro dalam keterangannya, Minggu (16/4/2023).
Pertama, kata Ngasiman Djoyonegoro, SDM tempur TNI perlu dievaluasi secara lebih mendalam. Dikatakan, korban jiwa seharusnya bisa diminimalisasi jika personel TNI siap tempur. Apalagi, prajurit yang menjadi korban adalah pasukan khusus.
"Artinya, ada sistem yang tidak kuat dalam rekrutmen, penggemblengan dan pembinaan personel. Kualitas personel merupakan cerminan kualitas dari proses," katanya.
Kedua, TNI juga harus mengevaluasi sistem komando di daerah yang rawan konflik. Hal ini menyangkut pemilihan personel berdasarkan kapabilitas, informasi intelijen, dukungan alutsista dan sistem pengambilan keputusan dalam operasi.
"Sistem komando ini mencerminkan keseriusan TNI dalam mempersiapkan dirinya di medan-medan yang memang sudah ketahuan tingkat kesulitannya," paparnya.
Ketiga, Ngasiman Djoyonegoro meminta TNI tetap menjalankan profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Ditekankan, KKB atau KST di Papua harus ditanggulangi karena dapat mengganggu dan mengancam kedaulatan negara.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono membantah kabar enam prajurit gugur diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Julius menegaskan sampai, hanya satu prajurit yang gugur.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang atas nama Pratu Miftahul Arifin," tegas Julius saat konferensi pers, di Balai Wartawan Mabes TNI Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Berdasarkan data lapangan yang diterima Beritasatu.com kejadian penyerangan terhadap Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT dilaporkan terjadi sekira pukul 16.30 Wit saat prajurit sedang melakukan patroli keamanan di wilayah Distrik Mugi-Ham.
Prajurit yang diserang KKB tersebut merupakan bagian dari pasukan yang sedang melaksanakan tugas melakukan pencarian terhadap pilot Susi air yang disandera KKB Egianus Kogoya sejak 7 Maret 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar