Koster yang Tetap Keras soal Israel Seusai Piala Dunia U-20 Batal
Gubernur Bali Wayan Koster enggan disalahkan soal penolakannya terhadap Israel menjadi penyebab batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20. Koster kukuh pada pendiriannya. Menurutnya, sikap keras terhadap Israel itu sudah pada jalur yang benar. Berbagai alasan Koster menolak Timnas Israel.
Mulai dari masalah kebijakan politik Israel, membawa-bawa nama Soekarno, hingga ancaman keamanan untuk Bali. Dalam surat penolakan kepada Menpora, Koster menyebut kebijakan politik Israel terhadap Palestina tak sesuai Pemerintah Indonesia.
"Yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," kata Koster dalam surat beredar bernomor T.00.426/11470/SEKRET yang dikirim pada Selasa (14/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah isu politik, Koster mengangkat prinsip kemanusiaan sesuai amanat Soekarno. "Karena didasarkan pada hal yang prinsip terkait kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antarbangsa dan aspirasi masyarakat kepada FIFA," katanya, Kamis (30/3/2023).
Menurut Koster, penolakan terhadap Timnas Israel juga sesuai amanat UUD 1945 yang dipegang teguh oleh presiden pertama Soekarno. "Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," tegasnya.
Tak berhenti di sana, Koster juga menilai kehadiran Timnas Israel berpotensi mengancam keamanan Bali. Ia menyebut hal itu sangat berpotensi mengganggu keamanan, baik ancaman terbuka maupun tertutup.
"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali. Saya tidak mentolerir potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini," lanjutnya.
Apalagi, kata Koster, saat ini Bali masih berupaya memulihkan perekonomian da pariwisata setelah dihantam badai pandemi. Ia pun menyebut kehadiran Israel justru hanya menimbulkan pro dan kontra, khususnya terkait konflik dengan Palestina.
Meski keras menolak Timnas Israel bertanding di Bali, Koster mengaku berharap FIFA tidak membatalkan gelaran Piala Dunia di Bali. Ia berharap laga sepakbola internasional itu tetap bisa dilaksanakan di Pulau Dewata.
Terlebih, pemerintah pusat sudah berupaya keras berkomunikasi dengan Presiden FIFA, dengan mengirim Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui Presiden FIFA Gianni Infantino. "Saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 di Indonesia," ujarnya.
Koster pun mengajak warga Bali berdoa bersama menuntut keadilan agar FIFA mencoret Timnas Israel dari Piala Dunia U-20. Menurutnya, seharusnya FIFA bisa lebih adil menerapkan sanksi terhadap Israel seperti halnya yang mereka lakukan terhadap Rusia atas serangan militer kepada Ukraina.
"Saya mengajak masyarakat Bali mendoakan bersama agar FIFA tergerak hatinya untuk adil dengan mencoret Timnas Israel dalam Kejuaraan Dunia FIFA U-20. Sama dengan sikapnya ketika mencoret Timnas Rusia dalam Kejuaraan Dunia FIFA 2022 di Qatar," ungkap politikus PDIP tersebut.
Sebelumnya, Piala Dunia U-20 dijadwalkan berlangsung di enam provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Koster mengawali penolakan kedatangan Timnas Israel dengan menyurati Menpora.
Akibat penolakan tersebut, FIFA memutuskan membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA tak mengungkap alasan pasti penyebab pembatalan tersebut. FIFA menyebutkan Indonesia gagal terkait situasi yang terjadi saat ini.
"FIFA sudah memutuskan, karena situasi saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20," bunyi pernyataan itu di situs FIFA, Rabu (29/3/2023).
Simak Video "Piala Dunia U-20 Batal, Koster Dituntut Minta Maaf"
(irb/hsa)
Komentar