Dito Ariotedjo Klaim Menteri Termuda dalam Sejarah RI
Dito Ariotedjo minta jajaran Kemenpora langsung bekerja mulai Selasa (4/4). (CNN)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menpora baru Dito Ariotedjo mengaku sebagai menteri termuda dalam sejarah usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (3/4).
Dito Ariotedjo menjadi Menpora menggantikan Zainudin Amali yang mundur setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Usai pelantikan pria 32 tahun tersebut menyempatkan memberikan pidato langsung melalui akun Instagram resmi Kemenpora. Dito menginstruksikan jajarannya kembali bekerja seperti biasa.
"Mulai besok kita efektif bekerja, mulai bapak ibu baru dipimpin sama anak 30 tahunan. Tapi saya juga sadar di usia muda ini bisa mendapatkan kepercayaan dari bapak ibu, kita punya waktu 1,5 tahun dengan agenda banyak," ujar Dito.
Mantan staf khusus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu juga menyinggung sejumlah isu olahraga nasional, termasuk soal Israel.
"Isu dan badai keolahragaan juga mulai ramai, mulai dari Israel, World Beach Games. Jadi mungkin saya rasa, saya meminta bapak dan ibu eselon 1 dan eselon 2 dan lainnya, saya memohon kepercayaan untuk jalan bersama-sama dan kebut kementerian ini," tutur Dito.
Dito yang pernah menjadi CdM kontingen Indonesia dalam Olimpiade Remaja Argentina pada 2018 juga mengklaim sebagai menteri termuda dalam sejarah.
"Walau baru, saya masuk di injury time jadi kita harus percepat dua kali lipat. Apalagi ekspektasi masyarakat setelah U-20 kemarin dan sebagai menteri termuda dalam sejarah jadi ekspektasi masyarakat sangat tinggi sekali," kata Dito.
Bicara menteri termuda di Indonesia, MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) mencatat nama Setiadi Reksoprodjo sebagai menteri termuda di Indonesia. Setiadi berusia 25 saat dilantik.
Meski demikian sejarah Indonesia juga menulis nama Suprijadi sebagai menteri termuda dalam sejarah. Hanya saja Suprijadi yang merupakan Menteri Keamanan Rakyat era Presiden Sukarno menghilang tanpa jejak sebelum dilantik.
"Mungkin gaya saya memimpin, saya tidak pernah di birokrat dan tidak pernah jadi pejabat publik resmi. Di Kemenko Ekonomi jadi staf khusus jadi fleksibel," ucap Dito.
"Mungkin banyak gaya dan tata kelola saya, namanya anak muda jadi kita egaliter, tapi karena ini kementerian kita harus juga bisa tegas. Semoga bapak ibu bisa menyamakan ritme dengan kita semua dan cari jalan tengahnya," tutur Dito menambahkan.
(ikw/jun)
Komentar