Konsep Kontrak Hanya Berbasis Percaya Buat Flandy Limpele Ragu Bertahan di PBSI
BOLASPORT.COM - Flandy Limpele menyebut tidak adanya kontrak resmi yang diberikan PBSI menjadi salah satu pertimbangannya mundur dari tim kepelatihan pelatnas.
Flandy memutuskan mundur dari posisi pelatih ganda campuran pratama PBSI per 28 Februari 2023.
Keputusan peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 tersebut menimbulkan banyak tanda tanya besar.
Termasuk tentang alasan yang melandasi Flandy memilih keluar dari PBSI walau baru satu tahun bernaung sejak direkrut pada April 2022 lalu.
Pelatih yang telah meraih sukses di India dan Malaysia ini menerangkan bahwa kerinduan melatih di turnamen level atas menjadi salah satu motivasinya.
Di PBSI sendiri opsi Flandy terbatas karena posisi pelatih ganda campuran senior sudah terisi meski ditinggalkan Nova Widianto yang pindah ke Malaysia.
Rencana itu sudah pernah disampaikannya pada akhir Desember 2022.
"Awalnya karena saya menerima beberapa tawaran dari luar negeri untuk menjadi headcoach (Pelatih Kepala) di nomor ganda," ucap Flandy kepada BolaSport.com.
"Jobdesk-nya (memiliki tanggung jawab) besar, maka tentu saja nilai kontrak juga mengikuti."
Hai Sobi, kamu tipe yang mana kalo nonton pertandingan?
Nontonnya sama siapa?
Biasanya nonton sambil…
Kalo di social media, kamu tipe yang…
Setelah nonton pertandingan, kamu tuh…
"Saya sadar, bahwa posisi saya adalah pelatih pratama dan saya tahu diri bahwa di PBSI tidak ada ruang untuk saya naik ke pelatih utama."
"Karena itu, saya mengajukan resign secara lisan kepada PBSI di akhir bulan Desember 2022," ucap mantan ganda putra nomor satu dunia bersama Eng Hian itu.
Flandy awalnya diminta bertahan dan dijanjikan akan segera diberi solusi oleh pihak PBSI.
Sayangnya, hampir dua bulan berlalu, pelatih asal Manado, Sulawesi Utara, itu justru tidak diberi kepastian.
"Saya diarahkan untuk bertahan dan menunggu dulu sambil dicari win-win solution," tutur pria berusia 49 tahun itu.
"Akhirnya saya mengikuti petunjuk tersebut dan menunggu sampai dua bulan tetapi tidak ada kepastian solusi."
"Hingga akhirnya saya memutuskan resign pada pertengahan Februari (2023)," tuturnya.
Bukan hanya perkara itu saja yang membuat keraguan Flandy untuk bertahan di PBSI kian besar.
Sebab, pelatih yang sudah melalang buana ke Jepang, India dan Malaysia itu, ternyata tidak pernah menerima kontrak secara fisik sebagai pelatih pratama.
Hai Sobi, kamu tipe yang mana kalo nonton pertandingan?
Nontonnya sama siapa?
Biasanya nonton sambil…
Kalo di social media, kamu tipe yang…
Setelah nonton pertandingan, kamu tuh…
Artinya, tidak pernah ada hitam di atas putih.
Ini yang membuat Flandy sedikit merasa janggal karena sepanjang pengalamannya sebagai pelatih ia selalu diberikan kontrak dengan rincian pasti.
"Tidak adanya kontrak fisik sejak saya masuk juga menjadi pertimbangan saya untuk keluar (dari PBSI, red)," ungkap Flandy.
"Karena saya merasa bahwa kontrak kerja adalah hal yang penting."
"Dan ini pertama kalinya saya bekerja tanpa ikatan secara legal, hanya berbasis kepercayaan," jelas pelatih yang dikenal dengan sikap disiplinnya ini.
Terlepas dari itu, Flandy tetap menunjukkan itikad baik kepada PBSI dengan menyodorkan surat pengunduran diri secara resmi.
Setelah menuntaskan administrasi dan lain-lainnya, Flandy akan segera bertolak menuju Hong Kong.
Di negeri berjuluk Pearl of the Orient itu, ia akan dipercaya sebagai kepala pelatih untuk tiga nomor ganda di "pelatnasnya" Asosiasi Bulu Tangkis Hong Kong.
Flandy Limpele akan memulai tugasnya di Hong Kong pada pertengahan Maret 2023.
"Kalau semuanya lancar, saya akan start (melatih) pada pertengahan Maret ini di Hong Kong," sambung Flandy.
"Mohon doa restunya ya," pungkasnya.
Komentar