Mengenal Yoga Prabowo, Guru SD yang Jadi Petarung MMA - Beritasatu

 

Mengenal Yoga Prabowo, Guru SD yang Jadi Petarung MMA

Rabu, 8 Februari 2023 | 08:24 WIB
Oleh: Chairul Fikri / FMB

Empat orang Petarung MMA yang akan berangkat menjalani pelatihan di MMA Fight Academy, San Diego Amerika Serikat pada Rabu (8/2/2023). (Ki-ka : Rendi Anjar Kusuma (29), Yoga Prabowo (25), Frans Lincol Sormin (25) dan Rheza Arianto (22))
Empat orang Petarung MMA yang akan berangkat menjalani pelatihan di MMA Fight Academy, San Diego Amerika Serikat pada Rabu (8/2/2023). (Ki-ka : Rendi Anjar Kusuma (29), Yoga Prabowo (25), Frans Lincol Sormin (25) dan Rheza Arianto (22)) (Foto: Beritasatu.com)

Jakarta, Beritasatu.com - Atlet Yoga Prabowo (25) tak pernah menyangka dirinya terpilih sebagai salah satu petarung mixed martial arts (MMA) yang akan berangkat ke San Diego, Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan di MMA Fight Academy bersama 12 orang petarung MMA asal Indonesia lainnya.

Advertisement

Latar belakang dirinya yang merupakan guru SD di sebuah sekolah di daerah asalnya Boyolali, Jawa Tengah memang sangat bertolak belakang dari kehidupan keras sebagai seorang petarung MMA. Namun hal itu yang membuatnya yakin dirinya akan bisa menjadi petarung UFC yang sukses di dunia kedepannya.

"Saya gak pernah nyangka audisi di Bali membawa babak baru kehidupan saya ke depan menjadi seorang petarung MMA profesional di luar pekerjaan saya yang merupakan seorang guru SD di daerah asal saya," ungkap Yoga saat berbincang dengan Beritasatu.com, Selasa (7/2/2023).

Diakui Yoga, kemampuan beladiri gulat yang pertama kali digelutinya sejak usia 7 tahun membuatnya kemudian menjelma sebagai petarung di MMA.

Advertisement

"Saya dulu kuliah sesuai dengan kemampuan saya di fakultas olahraga di salah satu universitas di Yogyakarta, dari situ saya kemudian menjadi seorang guru. Tapi saat itu batin saya berontak karena saya punya kemampuan di olahraga beladiri gulat yang memang saya sudah tekuni sejak kecil. Dari situ, kemudian saya coba ikut beberapa kompetisi MMA di daerah, sampai akhirnya membawa saya ikut audisi di Bali dan alhamdulillah bisa lolos dan bisa berangkat ke Amerika untuk pelatihan di MMA Fight Academy untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai seorang petarung MMA," lanjutnya.

Penampilan kalem dan bahasa yang santun ala pemuda jawa memang diakuinya berbanding terbalik dari kerasnya hidup sebagai petarung MMA. Namun pria kelahiran Boyolali, 2 November 1997 itu yakin dirinya dan juga 12 rekannya dari Indonesia akan mampu menempuh kerasnya perjuangan di Amerika Serikat.

"Orang tua memang mendukung langkah yang saya ambil ini. Meski dianggap kalem, tapi saya siap menjadi seorang petarung yang siap menghabisi lawan-lawan saya di atas ring. Saya pun yakin saya bisa tembus ke ajang UFC," tegasnya.

Sementara itu, Frans Lincol Sormin (25) yang juga akan berangkat bersama Yoga menilai bahwa sosok pendiam dan kalem yang menjadi pembawaan Yoga memang amat berbanding terbalik dengan sifat dan karakter Yoga saat tampil di panggung.

"Dia itu pendiam, tapi kalau sudah bertarung, maka dia bisa menjadi seorang pejuang yang hebat dan tanpa pandang bulu, mungkin karakter dia yang seperti itu yang akan bisa membuat lawan harus berhati-hati kalau lawan dia," tandasnya Frans.

Selain Yoga, ada 12 petarung lainnya yang akan berangkat menjalani pelatihan di MMA Fight Academy yang berada di San Diego, Amerika Serikat diantaranya Frans Lincol Sormin (25), Rheza Arianto (22), Rendi Anjar Kusuma (29), Eperaim Ginting (27), Ronal Siahaan (26), Reinaldo Kasibulan (26), Windri Patilima (29), Sukma Prawira (22), Jon Setiawan Saragih (20), Cornelius RJ Aritonang (21) dan seorang petarung MMA asal Vietnam bernama Jovidon Khojaev (24) yang ke semuanya berasal dari daerah yang berbeda, latar belakang pekerjaan dan kemampuan beladiri yang berbeda-beda.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi, Arena]

[Tags MMA, Featured, Pilihan]

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita