Dari Menambang Logam, PT Freeport Indonesia Kini Menambang Sumber Daya Manusia Lewat Papua Football Academy By BolaSport
Dari Menambang Logam, PT Freeport Indonesia Kini Menambang Sumber Daya Manusia Lewat Papua Football Academy
BOLASPORT.COM - Papua Football Academy tidak cuma memiliki tujuan mencetak pesepak bola potensial untuk masa depan tetapi juga anak-anak Papua dengan karakter yang positif.
Sebanyak 30 anak dari Bumi Cendrawasih saat ini tengah dibina di Papua Football Academy (PFA).
Tiga puluh anak kelahiran 1 Januari-31 Desember 2009 ini didapatkan dari hasil seleksi di Timika, Jayapura, dan Merauke pada Juni 2022.
Papua Football Academy sendiri merupakan salah satu komitmen investasi sosial PT Freeport Indonesia untuk membantu mengembangkan sumber daya sepak bola Papua.
Dalam membina anak-anak, PFA tidak cuma mengajarkan teknik dan taktik bermain sepak bola yang baik.
Di PFA, anak-anak Papua yang terpilih juga mendapatkan pendidikan akademis dan kepribadian.
Pasalnya, Papua Football Academy tidak hanya bertujuan menciptakan calon pesepak bola andal di masa depan.
Akademi ini juga ingin membentuk anak-anak Papua supaya memiliki karakter yang positif.
"Dengan hadirnya PFA, PT Freeport Indonesia dan masyarakat Papua bisa merajut mimpi untuk melihat talenta sepak bola terbaik dari Papua."
Hai Sobi, kamu tipe yang mana kalo nonton pertandingan?
Nontonnya sama siapa?
Biasanya nonton sambil…
Kalo di social media, kamu tipe yang…
Setelah nonton pertandingan, kamu tuh…
"Diharapkan mereka menjadi pemain yang bisa berbicara di level nasional bahkan suatu saat nanti mewakili Indonesia di level pertandingan yang lebih tinggi," ujar Direktur PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma
"Membantu PFA berarti secara tidak langsung kami juga ikut berkontribusi pada pembangunan generasi baru masyarakat Papua yang berkualitas."
"Bukan hanya di bidang sepak bola, anak-anak ini suatu saat nanti akan kembali ke masyarakat dengan kualitas karakter yang positif untuk komunitas yang lebih besar."
"Ada banyak sekolah dan akademi sepak bola tetapi kehadiran PFA itu berbeda."
"Basis pengembangannya adalah Filosofi Sepak Bola Indonesia, ada kurikulum yang diimplementasikan."
"Sepak bola tidak berjalan sendiri, tetapi ada pengembangan karakter, pendidikan akademis juga berjalan."
"Kami menyediakan beasiswa penuh untuk anak-anak ini," kata pria kelahiran 23 Juni 1973.
"Sebagai perusahaan, kami senang. Sebagai orang tua, kami juga ingin melihat anak-anak selalu gembira."
"Mereka harus menikmati proses sebagai siswa di akademi."
Hai Sobi, kamu tipe yang mana kalo nonton pertandingan?
Nontonnya sama siapa?
Biasanya nonton sambil…
Kalo di social media, kamu tipe yang…
Setelah nonton pertandingan, kamu tuh…
"Kami juga ingin melihat mereka tumbuh berkembang menjadi karakter yang lebih baik, di lapangan maupun di luar lapangan."
"Kami ingin siapkan anak-anak ke arah sana, tidak hanya menjadi bintang lapangan tetapi juga bintang di kehidupan yang sebenarnya."
"Banyak orang mungkin tahu sepak bola, tetapi mengelola sepak bola di usia dini butuh keterampilan dan keahlian khusus," lanjut pria bernama lengkap Claus Oscar Ronald Wamafma ini.
'Di Freeport, keahlian utama kami adalah menambang."
"Tadinya Freeport menambang logam, sekarang lewat Papua Football Academy, kami menambang sumber daya manusia Papua," pungkasnya.
Tahun ini, PFA berencana akan lanjut mendapatkan angkatan kedua siswa-siswanya.
Diharapkan ada lebih banyak talenta yang terjaring karena seleksi tahun ini akan dilakukan di lebih banyak kota di Papua.
Selain Timika, Jayapura, dan Merauke, seleksi juga akan dilakukan di Biak, Serui, dan Nabire.
Hai Sobi, kamu tipe yang mana kalo nonton pertandingan?
Nontonnya sama siapa?
Biasanya nonton sambil…
Kalo di social media, kamu tipe yang…
Setelah nonton pertandingan, kamu tuh…
Komentar