Liem Swie King Beberkan Cara Tunggal Putra Indonesia Akhiri Dominasi Viktor Axelsen Halaman all - Kompas

Liem Swie King Beberkan Cara Tunggal Putra Indonesia Akhiri Dominasi Viktor Axelsen Halaman all - Kompas.com

Liem Swie King dan piala kemenangannya sebagai juara tunggal putra All England di London pada Maret 1978.

KOMPAS.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King, mengakui latihan keras menjadi kunci utama pebulu tangkis Indonesia bisa menembus dominasi pemain top dunia.

Liem Swie King mengungkapkan hal tersebut menanggapi fakta bahwa prestasi pemain Indonesia, khususnya sektor tunggal putra, belum terlalu mengkilap di tengah persaingan yang begitu ketat.

Saat ini, sektor tunggal putra masih dikuasai pemain nomor satu dunia asal Denmark, Viktor Axelsen.

Dalam dua tahun terakhir, Axelsen merajai hampir seluruh turnamen-turnamen besar, termasuk Olimpiade Tokyo dan Kejuaraan Dunia.

"Iya, kalau seperti Jonathan Christie dan Anthony Ginting sekarang jalan keluarnya itu harus latihan lebih keras," kata Liem Swie King di sela-sela kegiatan Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus, Selasa (18/10/2022), dikutip dari Antara.

"Mereka sudah boleh dibilang memiliki semuanya, pengalaman ada, pukulan-pukulan juga sebenarnya sudah ada. Mereka harus meningkatkan latihannya. Tinggal mau atau tidak. Kalau yang saya lihat sih masih kurang (latihannya)."

Peraih juara All England 1978 dan 1979 itu mengenang bagaimana porsi latihan yang dia jalani saat masih berprofesi sebagai atlet. 

Liem menyebut dirinya bisa menghabiskan waktu tujuh jam dalam sehari. Dia menghabiskan dua jam latihan sesi pagi, dua jam latihan sesi siang, dan tiga jam latihan sore. 

Semuanya dilakukan setiap hari selama enam hari dalam sepekan.

Liem menambahkan, pebulu tangkis Indonesia juga banyak yang masih kurang dari segi fisik. Ini membuat mereka kerap kalah ketika harus melakoni pertandingan rubber game.

Kondisi itu, kata dia, sekali lagi disebabkan karena kurangnya porsi latihan, yang berakibat tidak hanya pada kecapaian, tetapi juga seringnya cedera.

"Ketika rubber game banyak yang kalah. Itu kan kita bisa lihat fisiknya kurang padahal masih mau, masih pengin, masih tidak mau kalah. Tapi kalau fisiknya sudah tidak kuat mau gimana? Itu kembali lagi dari latihannya," ungkap Liem.

"Kalau terlatih, badannya itu biasanya susah untuk cedera juga. Itu seharusnya orang mikir ke arah situ juga. Kok bisa sekarang sering cedera kenapa? Saya rasa itu kurang terlatih fisiknya."

Menoleh ke belakang, Liem termasuk tunggal putra tersukses di Tanah Air. Dia pun masuk skuad Indonesia yang meraih tiga trofi Piala Thomas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

[Category Opsiin, Media Informasi, Arena, Bulu Tangkis, Bulu Tangkis Indonesia]
[Tags Viktor Axelsen,Liem Swie King, Featured, Pilihan Bulu Tangkis, Bulu Tangkis Indonesia, Featured, Pilihan]

Baca Juga

Komentar

 Opsi Arenanews 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita