PBSI Minta Maaf Indonesia Tanpa Gelar di Kejuaraan Dunia BWF 2022 By sportstars
OSAKA – Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyampaikan permintaan maaf usai Indonesia tanpa gelar di Kejuraan Dunia BWF 2022. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, yang mengakui hasil minor tersebut.
Sakadar informasi, PBSI menargetkan dua emas dari turnamen Grade-1 BWF itu. Dua emas tersebut ditargetkan datang dari sektor tunggal putra dan ganda putra, yang sama-sama memiliki empat wakil Indonesia.
Namun pada akhirnya wakil Merah Putih hanya meraih dua medali saja, yang keduanya didapat dari sektor ganda putra. Dengan rincian, satu medali perak ditorehkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan satu medali perunggu dari pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Rionny lantas meminta maaf atas tidak terpenuhinya target tersebut. Dia pun menyayangkan The Daddies –julukan Ahsan/Hendra- bentrok dengan Fajar/Rian di semifinal sehingga peluang untuk mendapat emas menjadi mengecil.
"Saya atas nama tim Indonesia di Kejuaraan Dunia meminta maaf kepada semua karena gagal memenuhi target," kata Rionny dilansir dari rilis PBSI
"Sangat disayangkan memang di semifinal dua ganda putra kita saling berlawanan. Dan di final pun Ahsan/Hendra sudah berjuang mati-matian tapi lawan memang lebih baik," imbuhnya.
Ya, pada partai final kontra jagoan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, sejatinya pasangan ranking dua dunia itu nyaris merebut set pertama karena sempat unggul jauh di angka 17-11.
Sayangnya, Chia/Soh mampu membalikkan keadaan menjadi 21-19 dan kemudian mengunci kemenangan mereka pada set kedua dengan skor 21-14.
Sementara dua tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, tersingkir di perempat final. Alhasil, harapan medali dari tunggal putra sudah pupus lebih awal.
Sebagai informasi, usai mentas di Kejuaraan Dunia BWF 2022, Jonatan Christie dan kolega langsung bertolak Osaka. Mereka akan berlaga di ajang Japan Open 2022 yang berlangsung pada 30 Agustus hingga 4 September di Maruzen Intec Arena, Osaka, Jepang.
Editor : Saliki Dwi Saputra