KUALA LUMPUR - Presiden Kuala Lumpur (KL) City FC, Khalid Samad, menegaskan insiden penyerangan kepada bus PSM Makassar itu bukanlah dari fans klubnya. Dia menduga penyerang bus PSM tersebut adalah oknum bayaran yang sengaja disuruh.

Dia pun mengaku marah atas apa yang dialami oleh PSM Makassar. Khalid juga kesal atas oknum tersebut karena dianggap merugikan nama Malaysia selaku tuan rumah final AFC Cup 2022 zona ASEAN.

"Jujur saya marah atas apa yang dialami oleh PSM Makassar akibat sekelompok orang yang membuat kerusuhan. Kita belum tahu siapa. Saya pastikan pihak KL City dan lainnya tidak terlibat dalam kasus tersebut," ujar Khalid, dikutip dari Harimaumalaya, Jumat (26/8/2022).

"Sulit bagi saya untuk meminta maaf, kerusuhan yang terjadi kemarin bukan dari KL City! " tegasnya kemudian.

Sebagaimana diketahui, PSM Makassar mengalami insiden yang tidak mengenakkan usai menjalani laga tandang di final AFC Cup 2022 zona ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Juku Eja menelan kekalahan 2-5 pada laga yang digelar di Stadion KLFA, Rabu (24/8/2022) tersebut.

Namun kekacauan yang terjadi setelah laga nyatanya lebih menyakitkan. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial terlihat beberapa pihak dari PSM terluka di bagian kepala.

Kaca depan bus yang ditumpangi pun retak karena lemparan benda keras dari oknum yang berada di Malaysia tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian malam itu.

Meski demikian, perilaku itu faktanya sangat merugikan kedua belah pihak. Sementara ini PSM telah melaporkan aksi kekerasan yang sebelumnya diduga dari suporter KL City tersebut. Juku Eja pun mengutuk keras kejadian yang merugikan itu. 

Laporan tersebut diketaui sudah resmi dilayangkan ke pihak AFC pada Kamis (25/8/2022). Sejauh ini belum ada pernyataan lebih lanjut dari AFC terkait permasalahan itu. Menarik untuk melihat kelanjutan hasil keputusan dari AFC kepada KL City.

Editor : Hadi Febriansyah