Bus Suporter PSM Makassar Dikabarkan Diserang usai Laga Final AFC Cup 2022, 1 Luka-Luka - Sportstars
Bus Suporter PSM Makassar Dikabarkan Diserang usai Laga Final AFC Cup 2022, 1 Luka-Luka - Sportstars.Id
KUALA LUMPUR - Sebuah video viral di media sosial menunjukkan bus suporter PSM Makassar diserang oknum suporter lawan. Momen itu terjadi usai laga final AFC Cup 2022 Zona ASEAN.
Sebagai informasi, PSM Makassar melakoni laga tandang melawan klub Malaysia, Kuala Lumpur City FC. Duel antara kedua tim tersebut digelar di KLFA Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (24/8/2022) malam WIB.
Laga tersebut berlangsung panas. Pasalnya, tim yang menang berkesempatan melaju ke babak selanjutnya di AFC Cup 2022. Sementara itu, tim yang kalah dipastikan tersingkir dari turnamen edisi kali ini.
PSM Makassar sempat tertinggal 0-2 dari KL City FC di babak pertama. Tim tuan rumah kembali menambah keunggulan menjadi 3-0 di menit ke-52. Tak lantas menyerah, tim berjuluk Juku Eja itu sempat memperkecil kedudukan menjadi 2-3.
Sayangnya, KL City FC justru mampu mencetak dua gol tambahan jelang akhir laga. PSM Makassar pun takluk dengan skor 2-5 di laga tersebut. Hasil negatif itu membuat PSM Makassar dipastikan tersingkir dari turnamen edisi kali ini.
Kendati berlaga di Malaysia, PSM tetap didukung puluhan suporter asal Indonesia. Namun, nasib malang justru menimpa para suporter setelah laga usai. Video yang viral di media sosial menunjukkan bus suporter PSM Makassar diserang ketika hendak meninggalkan stadion.
Sekelompok oknum fans tuan rumah melakukan pelemparan batu yang menyebabkan kaca jendela bus suporter PSM Makassar banyak yang retak dan pecah. Selain itu, salah satu suporter tampak terluka di bagian dahi akibat aksi tersebut.
Dalam video tersebut, terlihat petugas keamanan sudah melakukan penjagaan kepada suporter PSM Makassar. Namun, pelaku pelemparan sudah terlebih dahulu meninggalkan lokasi. Adapun insiden seperti ini diharapkan tidak terjadi lagi di masa depan. Pasalnya, hal itu hanya akan menambah kuat rasa permusuhan di antara kedua negara.
Editor : Wikanto Arungbudoyo
Komentar