3 Peringatan Keras DPR RI ke Pemain Naturalisasi
Anggota Komite III DPR RI memperingatkan dua calon pemain naturalisasi, Sandy Walsh dan Jordi Amat agar tak berperilaku seperti pemain sebelumnya.
DPR RI telah menerima permohonan naturalisasi Sandy dan Jordi dalam sidang di Gedung Nusantara II, Senin (29/8). DPR menyetujui permohonan naturalisasi, tetapi mengingatkan soal tiga hal penting.
Hal pertama yang jadi penekanan adalah perilaku. Anggota Komisi III Hinca Pandjaitan tak ingin Sandy dan Jordi mengulang kisah pemain naturalisasi sebelumnya yang tampil arogan begitu memiliki paspor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah ada contoh, Diego Michiels. Itu perilaku di lapangan harus berikan attitude baik dong. Knowledge oke tapi juga attitude-nya. Jangan sampai terulang. Karena kita masih ingat semua persoalan Diego," kata Hinca.
Kedua agar tidak tipis kuping. Maksudnya, pemain yang bersangkutan harus memahami karakter suporter sepak bola Indonesia yang fanatik. Saat main bagus dipuji, jika sebaliknya dihujat habis-habisan.
"Naturalisasi ini juga menaturalisasi budaya tata cara setempat. Mereka tak boleh kuping tipis karena di Indonesia begitulah. Kalau bagus di-support, jelek dikit langsung di-bully," ucap Hinca.
"Mentalnya harus cukup kuat. Maka saya ingatkan. Knowledge main bolanya tentu kita hormati ya, karena harus sekali timnas kita baik. Cara bentuk Timnas itu kan banyak cara selain liga scouting dalam negeri," ucapnya.
Ketiga, pemain naturalisasi diminta segera belajar bahasa Indonesia. Menurut anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati setiap pemain harus bisa bahasa Indonesia. Ia pun meminta pemain hafal lagu Indonesia Raya dan Pancasila.
Komentar