Polisi Tegaskan Tidak Ada Korban Jiwa Dalam Gesekan Suporter di Yogyakarta: Kami Sudah Cek RS - Tribunnews
Polisi Tegaskan Tidak Ada Korban Jiwa Dalam Gesekan Suporter di Yogyakarta: Kami Sudah Cek RS - Halaman all
Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM - Polisi menegaskan tidak ada korban jiwa dalam gesekan suporter yang terjadi di Jalan Gejayan, Sleman, DIY pada Senin (25/7/2022).
Kejadian gesekan suporter ini terjadi di beberapa titik di Yogyakarta.
Bahkan, rekaman video tentang gesekan suporter yang melakukan perjalanan ke Magelang itu viral.
Kabid Humas Polda DIY , Kombes Pol Yuliyanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian keributan antar kelompok diduga suporter yang terjadi di sejumlah titik area Yogyakarta itu.
"Benar, tadi ada beberapa keributan yang terjadi di beberapa tempat di wilayah DIY," katanya, Senin (25/7/2022).
Yuli menyebut, berdasarkan data sementara titik keributan ada di sejumlah tempat yakni di Jalan Gejayan, Jombor, dan area Jalan Solo.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai adanya oknum suporter yang meninggal dunia adalah tidak benar atau hoaks.
Yuli mengaku telah mengkonfirmasi berita itu ke sejumlah rumah sakit.
"Kemudian beredar informasi bahwa ada suporter yang meninggal dan ini bisa kami pastikan bahwa informasi itu tidak benar, karena saya sendiri sudah mengecek ke beberapa rumah sakit. Dari humas rumah sakit yang saya cek tidak ada korban atau tidak ada yang meninggal dunia karena peristiwa tadi siang," jelasnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada kelompok suporter asal Jogja dan Solo untuk senantiasa menjaga situasi kondusif di masing-masing wilayah.
Suporter juga diminta untuk menerapkan sportifitas antar sesama dan tidak merusak fasilitas umum agar tercipta suasana yang harmonis di masyarakat.
"Kami mengimbau kepada suporter Bola baik itu yang dari Solo maupun yang ada di Jogja untuk tidak melakukan tindakan yang merusak fasilitas umum dan melakukan perbuatan yang melanggar dari aturan hukum, mari kita sama-sama menjaga situasi supaya pertandingan bola dimanapun bisa dinikmati dan disaksikan dengan nyaman tanpa perlu membuat keributan," ujarnya.
Keributan Hingga ke Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta
Kapolsek Tegalrejo, Kompol Joko Sumarah menceritakan kronologis kericuhan yang diduga oleh oknum suporter bola dari Solo.
Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di mana sejumlah area di Kota Yogyakarta dan sekitarnya rusuh akibat ulah rombongan tersebut.
Kompol Joko menyebut, keributan terjadi saat kelompok suporter yang diduga datang dari melakukan Solo konvoi melewati Kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan sejumlah kendaraan untuk menyaksikan tim kebanggannya berlaga sore ini di Magelang.
"Mereka hanya melintas dari Jalan Solo dan lewat tengah kota dan bukan mengambil rute Jalan Ringroad ke arah Maguwo," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).
Saat melewati area tengah kota, kelompok suporter itu terlibat kericuhan dengan kelompok lain.
Informasi yang dihimpun, keributan terjadi di area Gejayan, Jalan Solo, sampai ke Jalan Magelang dan kawasan Jombor.
"Sempat melewati kawasan Tugu juga lalu geser ke arah Pingit dan melintas ke Jalan Magelang," kata dia.
Sesampainya di Jalan Magelang, Joko menduga bahwa kelompok suporter itu melakukan sejumlah hal yang membuat kelompok suporter lain dan sejumlah warga sekitar tersinggung.
"Intinya mereka (kelompok lain) terprovokasi kemudian emosi. Hanya sesaat saja dan langsung bisa diredam," urainya.
Gesekan antar kedua kelompok memang sempat terjadi di kawasan Tegalrejo.
Namun Kapolsek menyebut hal itu tidak sampai menimbulkan korban dan merusak fasilitas umum.
"Reaksi spontan saja dari warga sekitar sehingga menimbulkan konflik tapi hanya sebentar karena langsung kami amankan," ujarnya.
Sampai saat ini sejumlah personel kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi.
Aparat juga telah berkoordinasi dengan kelompok suporter untuk tetap menjaga situasi kondusif di kawasan Yogyakarta.
"Ini petugas juga masih berjaga, jangan sampai ada gesekan lagi setelah pulang pertandingan. Makanya kita koordinasi juga dengan Sleman agar nanti pulangnya diarahkan tidak lewat kota. Kalau ada yang masuk langsung kita suruh putar balik lagi ke Selatan, lewat Turi saja," pungkasnya. (*)
Komentar