Ketum PSSI Buka Suara soal Keseriusan Gabung EAFF
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengungkap kabar terkini perihal rencana Indonesia hengkang ke Federasi Sepak bola Asia Timur (EAFF). Iriawan mengatakan pihaknya cukup serius untuk mempertimbangkan Indonesia berlaga di EAFF.
Hanya saja, Iriawan mengaku hal tersebut dipastikan tak akan berjalan mudah. Pasalnya, PSSI harus melakukan serangkaian analisa sekaligus kajian yang cukup panjang sebelum memutuskan keluar dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Kendati prosesnya rumit, pria berusia 60 tahun itu mengungkap akan mencoba peluang tersebut semaksimal mungkin. Dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar diskusi dengan berbagai pihak untuk memutuskan langkah yang tepat.

"Kami harus mengkaji dan menganalisa lebih dulu sebelum memutuskan pindah ke EAFF. Tidak bisa secepat itu diputuskan. Apalagi Indonesia terletak di ASEAN," kata Mochamad Iriawan kepada awak media pada Sabtu (23/7).
"Jadi, sekali lagi, kami akan menimang-nimang dengan baik. Kami juga harus menggelar rapat exco dalam skala besar dan mengundang para pakar sebelum mengambil keputusan hengkang."
"Mari lihat perkembangan yang ada. Bisa iya, bisa tidak," lanjut Mochamad Iriawan.

Dalam kesempatan yang sama, Iriawan turut menyentil eks pelatih Thailand, Steve Darby. Menurutnya, Darby cenderung berbicara serampangan dan kelewat batas di depan awak media.
Sebelumnya, media Vietnam, Soha, mewartakan bahwa Darby mengecap PSSI terlalu bersifat kekanak-kanakan. Darby menilai langkah PSSI yang ingin bergabung dengan EAFF seperti anak kecil yang tidak bisa menerima kenyataan.
"Kekanak-kanakan seperti apa? Kami tidak pernah menyatakan bahwa PSSI akan keluar dari AFF. Saya hanya menyambut keinginan netizen. Tolong dicermati, dong. Kadang-kadang pelatih Thailand itu suka berbicara yang tidak benar," imbuh Mochamad Iriawan.
"Padahal, Thailand lebih kekanak-kanakan. Ketika menjamu Vietnam di Piala AFF U-19 2022, mereka tidak main menekan. Mereka kebanyakan diam dan mengoper bola ke kanan dan kiri saja."
"Thailand tidak pernah begitu, saya tahu tim tersebut selalu menerapkan sepak bola menyerang. Jadi, hal ini perlu didalami oleh AFF. Apalagi saat pertandingan menyisakan waktu 15 menit, mereka tidak menerapkan permainan yang fair play," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar