KEPUTUSAN WASIT di Laga Bali United vs Persija Akan Dinvestigasi PSSI, 3 Insiden Rugikan Ke-2 Tim - Tribunnews
KEPUTUSAN WASIT di Laga Bali United vs Persija Akan Dinvestigasi PSSI, 3 Insiden Rugikan Ke-2 Tim - Halaman all

TRIBUN-BALI.COM – KEPUTUSAN WASIT di Laga Bali United vs Persija Akan Dinvestigasi PSSI, 3 Insiden Rugikan Ke-2 Tim.
Persatuan Sepak bola Indonesia (PSSI) akan melakukan investigasi soal kinjera wasit dalam dua pertandingan pada pekan pertama Liga 1 2022/2023 yang sama-sama digelar pada Sabtu 23 Juli 2022 kemarin.
Dua laga tersebut yakni Bali United vs Persija Jakarta yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Serta pertandingan PSIS Semarang vs RANS Nusantara FC di Stadion Jatidir Semarang, Jawa Tengah.
Pada laga Bali United vs Persija Jakarta, terdapat keputusan yang merugikan kedua belah tim.
Insiden pertama terjadi ketika bek Persija Jakarta Firza Andika memberikan umpan lambung ke kotak penalti Bali United.
Arah bola hasil umpan Firza Andika membentur tangan bek Bali United I Made Andhika Wijaya.
Wasit Fariq Hitaba tidak memberikan hadiah penalti kepada Persija Jakarta dan mengundang protes keras dari pemain-pemain Macan Kemayoran.
Insiden juga terjadi ketika pemain Bali United Privat Mbarga dilanggar bek Persija Jakarta, Muhammad Ferarri di dalam kotak penalti.
Lagi-lagi wasit asal Yogyakarta tidak memberikan hadiah penalti kepada Bali United.

Kejadian yang terlihat di laga Bali United melawan Persija Jakarta, juga akan dilaporkan ke Komite Wasit.
Ia berharap tidak ada lagi kejadian-kejadian yang sangat merugikan klub dalam sebuah pertandingan.

"Kami sudah meminta wasit untuk adil dan tidak memihak. Wasit yang bekerja sangat baik akan kami beri reward," ujar Mochamad Iriawan.
Pada lagi, Persija Jakarta pun harus mengakui keunggulan Bali United dengan kedudukan tipis 0-1.
Pihak RANS Protes Terhadap Keputusan Wasit yang Memberikan Hadiah Penalit ke PSIS Semarang
Lebih lanjut, inisiden keputusan wasti yang merugikan juga terjadi di laga PSIS Semarang vs RANS Nusantara FC.
Pada lagi tersebut, tim asuhan Rahmad Darmawan itu melakukan protes kepada kinerja wasit Yeni Krisdianto beserta jajaran wasit lainnya.
Protes itu dilakukan karena tidak seharusnya Yeni Kristianto mengambil keputusan untuk memberikan hadiah tendangan penalti kepada PSIS Semarang.

Tragedi pelanggaran itu terjadi ketika ada kontak antara pemain PSIS Semarang Oktafianus Fernando dengan gelandang RANS Nusantara FC David Laly.
Dilihat dari tayangan ulang, terlihat Oktafianus Fernando terjatuh sendiri, tanpa adanya bodi kontak dengan David Laly.
Para pemain RANS Nusantara FC tidak terima dengan keputusan wasit asal Jawa Timur itu.
Sebab, mereka menilai Oktafianus Fernando melakukan diving di dalam kotak penalti RANS Nusatara FC.
Kepada awak media Mochamad Iriawan mengatakan bahwa ia sudah mendapatkan laporan langsung dari pihak RANS Nusantara FC.
Ia mengatakan akan melakukan investigasi.
"Soal penalti PSIS Semarang, saya sudah mendapat telepon dari pihak RANS Nusantara FC."
"Kami akan lakukan investigasi apakah itu diving atau memang pelanggaran."

"Kami serahkan itu kepada Komite Wasit," ucap Mochamad Iriawan.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga memberikan tanggapan terkait protes berlebihan dari pemain RANS Nusantara FC kepada wasit.
Terlihat pemain RANS Nusantara FC, Syamsir Alam, sampai mendorong wasit karena tidak puas dengan kinerjanya.
"Soal respon pemain RANS Nusantara FC kami juga akan serahkan ke Komdis PSSI," ucap Mochamad Iriawan.
(*)