PBSI Evaluasi Indonesia Open 2022, Rencana untuk Pramudya dan Bicara Fisik Para Pemain Halaman all - Kompas
PBSI Evaluasi Indonesia Open 2022, Rencana untuk Pramudya dan Bicara Fisik Para Pemain Halaman all - Kompas.com




KOMPAS.com - Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky, memberikan evaluasi terhadap penampilan para wakil Tanah Air di Indonesia Open 2022.
Dua hal yang menjadi sorotan Rionny Mainaky adalah cedera yang dialami Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada laga perempat final ganda putra Indonesia Open 2022 melawan Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Jumat (17/6/2022).
Ia juga membahas rencana PBSI untuk Pramudya Kusumawardana, tandem Yeremia, ke depannya.
Selain itu, Rionny menyorot perihal kondisi fisik pebulu tangkis tunggal putra Anthony Ginting.
Rionny mengatakan dirinya cukup heran dengan cedera Yere karena mereka senantiasa mengawal semua pemain untuk setiap aspek jelang pertandingan.
Ia pun belum bisa berbicara banyak mengenai kejadian yang menimpa pebulu tangkis asal Jakarta itu.
"Kalau seperti itu yang cedera mungkin ada faktor latihannya kurang mungkin kekuatan ototnya seperti apa," tutur Rionny seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com.
"Kami kawal mereka selama latihan, pemanasan, dan bertanding. Kami awasi Pram Yere juga ketika pemanasan. Di lapangan, pemanasan itu harus benar-benar fokus dan all out."

"Untuk cedera tadi, saya juga heran kenapa cuma jumping kecil bisa jatuh seperti itu," lanjutnya sembari menambahkan ia harus berbicara dengan dokter PBSI untuk mendapatkan gambaran lebih lengkap soal cedera sang pemain.
"Mungkin ada otot kelelahan tapi saya belum bisa cerna dan harus bicara dengan dokter. Saya jujur sedih melihat dia sedih dan minta maaf," lanjutnya.
Ia pun berbicara mengenai rencana federasi kepada Pramudya Kusumawardana ke depannya mengingat akan ada jadwal turnamen padat di Malaysia dan Singapura.
"Ini masih harus didiskusikan jika cedera terlalu lama. Sekarang belum tahu Yere harus diapakan treatment-nya," tuturnya.
"Pram ini grade-nya sudah 10 ke atas. Itu yang kita takutkan ketika pemain top satunya cedera."
Selain kondisi Pram/Yere, Rionny juga berbicara mengenai kondisi pebulu tangkis tunggal putra Anthony Ginting.

Pebulu tangkis asal Cimahi tersebut berjuang satu jam lebih dan memaksa Viktor Axelsen masuk ke rubber gim sebelum ia harus menyerah 21-13, 19-21, 21-9.
"Soal itu (Ginting), performa fisik sudah bagus sebenarnya walaupun lawan dengan postur yang lebih tinggi," tuturnya lagi.
"Kalau Yere saya belum tahu apakah cederanya itu karena kekuatan otot atau bagaimana."
"Kalau badannya kuat bisa juga karena turunannya ya. Makanya harus diperhatikan gizi dan latihan di lapangan."
"Setiap kejuaraan kita harus maksimal dan targetnya juara. Kita tak pandang bulu."
Rionny mengaku pertandingan beruntun selama beberapa bulan terakhir dari Swiss Open dan Korea Open hingga Indonesia Open memang merepotkan.
Ia mengatakan kalau aspek fisik dan stamina akan jadi pembicaraan serius bagi pihaknya.
"Ganda putra mengecewakan kalah, Marcus Gideon (kondisinya) baru 80 persen, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengakui fisiknya tak bisa back-to-back (turnamen) begitu. Kompetisi masih banyak, bagaimana nanti?" lanjutnya.
Ia juga mengatakan kalau kondisi pandemi selama dua tahun terakhir mungkin menjadi salah satu faktor.
Para pebulu tangkis bisa jadi "kaget" dengan rentetan kejuaraan yang kini dijadwalkan.
"Ke depannya, akan banyak turnamen yang akan diikuti untuk menambah tabungan poin masing-masing pemain yang tahun depan akan mengikuti kualifikasi Olimpiade," tambah Rionny.
Tercatat dari 20 wakil yang berlaga di East Ventures Indonesia Open 2022 hanya empat yang mampu melaju di babak delapan besar turnamen BWF level super 1000 itu.
Keempat pemain itu ialah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (ganda putra), Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).