Editor: St Hamdana Rahman

TRIBUNKALTARA.COM - Gelandang AC Milan Sandro Tonali memuji Roberto Mancini atas keputusannya dalam mempercayakan sejumlah pemain melakukan debut bersama Timnas Italia di gelaran UEFA Nations League.

Keputusan Roberto Mancini tersebut dianggap Sandro Tonali sebagai upaya untuk membagun skuad Timnas Italia di masa depan.

Pelatih Roberto Mancini mulai mengeksplore strategi baru dalam skuad Timnas Italia pada momen UEFA Nations League.

Tentu yang paling mencolok adalah keputusan Roberto Mancini dalam memasukkan sejumlah pemain debutan dalam skuad Timnas Italia.

Pada pertandingan perdana UEFA Nations League melawan Jerman, ada 6 pemain yang melakukan debutnya bersama Timnas Italia.

Mereka adalah, Davide Frattesi, Willy Gnonto, Samuele Ricci, Tommaso Pobega, Matteo Cancellieri, dan Federico Dimarco.

Di antara 6 pemain debutan tersebut, 2 diantaranya sudah merasakan starting XI Timnas Italia racikan Roberto Mancini.

Saat Italia bertemu Jerman, Roberto Mancini mempercayakan Davide Frattesi yang berusia 22 tahun bermain sebagai starting.

Itu sekaligus adalah debut Davide Frattesi bersama Timnas Italia.

Kemudian pada pertandingan kedua Gli Azzurri menantang Hungaria, giliran Willy Gnonto mendapat amanah turun sejak menit awal.

Kesempatan debut bersama timnas Italia sekaligus tampil sebagai starting juga datang kepada Federico Gatti dalam laga kontra Inggris pada Minggu (12/6/2022).

Nama Federico Gatti menambah daftar panjang talenta muda potensial Timnas Italia di masa mendtang.

Keputusan-keputusan Roberto Mancini dalam skuad Timnas Italia kemudian mendapat pujian dari gelandangnya, Sandro Tonali.

Menurutnya, meski Mancini memasukkan pemain debutan dalam starting, tapi skuad Timnas Italia bermain seolah-olah tim tersebut sudah terbentuk lama.

"Betapa luar biasanya skuad yang diubah ini, bermain seolah-olah kita telah bekerja bersama selama bertahun-tahun," terang Sandro Tonali usai pertandingan imbang Italia 1-1 melawan Inggris.

Menurutnya, pemain debutan telah mempertahankan identitas taktis Timnas Italia selama ini.

"Ini dipaksakan oleh Roberto Mancini tapi justru menjadi pertanda baik untuk masa depan Italia.

"Itu adalah pertandingan yang sulit, kami tahu itu tidak akan mudah, tetapi kami bermain seolah-olah kami telah bekerja bersama lama,” kata Tonali kepada RAI Sport.

"Kami menciptakan banyak peluang dan bisa saja mencetak gol.

"Tetapi setelah nyaris mencetak gol berkali-kali, tidak ada yang bisa mengatakan itu adalah penampilan yang buruk."

Gelandang AC Milan ini bisa dibilang memiliki peluang terbaik baagi Italia dalam pertandingan.

Dia memaksa penyelamatan dari kaki Aaron Ramsdale dari jarak dekat.

"Aku memukulnya terlalu bersih! Dalam kasus ini, lebih baik jika Anda lebih keras sedikit.

"Saya melihat dia bergegas ke arah saya, jadi saya harus menyelesaikannya dan mencoba untuk menempatkannya.

“Sebagian besar pemain hari ini tidak pernah benar-benar bermain bersama sebelumnya.

"jadi ketika harus melakukan passing dari belakang, Anda perlu memahami dan mengenal satu sama lain.

"Sebenarnya itu hanya bisa datang dari bermain secara reguler sebagai sebuah tim.

"Penting juga bagi kami untuk menemukan lebih banyak pemain yang dapat saling melengkapi, terutama di lini tengah.

"Karena ketika satu mendorong ke depan, yang lain harus menutupi ruang.

"Kami melakukannya dengan baik saat bertahan hari ini dan itu tidak bisa dianggap remeh.”

Kemampuan Sandro Tonali telah lebih matang saat ini, dibuktikan dengan suksesnya menjadi tokoh kunci dalam kemenangan gelar Serie A AC Milan.

“Tempo sepak bola Eropa sangat berbeda dengan Serie A, jadi bagus bagi Anda untuk menguji diri sendiri dalam situasi itu dengan intensitas itu.

"Memainkan game-game seperti ini ini dapat membantu pemain mana pun untuk tumbuh dan berkembang."

Bukan tidak mungkin, Roberto Mancini melahirkan lagi pemain debutan yang potensial bagi Timnas Italia di laga-laga mendatang.

Italia memiliki satu pertandingan UEFA Nations League lagi untuk dimainkan sebelum musim berakhir yaitu melawan Jerman.

(*)