Liliyana Natsir Jadi Pemain Indonesia ke-10 yang Terima Penghargaan Hall of Fame BWF - Bolasport

 www.bolasport.com /read/313334579/liliyana-natsir-jadi-pemain-indonesia-ke-10-yang-terima-penghargaan-hall-of-fame-bwf

Liliyana Natsir Jadi Pemain Indonesia ke-10 yang Terima Penghargaan Hall of Fame BWF - Bolasport.com

4-5 minutes 18/6/2022

Home
  • Bulu Tangkis
  • By Wila Wildayanti, Sabtu, 18 Juni 2022 | 14:25 WIB

    Legenda ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir saat menerima penghargaan Hall of Fame dari Federasi Badminton Dunia (BWF), di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Legenda ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir saat menerima penghargaan Hall of Fame dari Federasi Badminton Dunia (BWF), di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

    BOLASPORT.COM - Legenda pebulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir menerima penghargaan Hall of Fame dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Dengan begitu Liliyana Natsir jadi orang Indonesia ke-10 yang terima penghargaan tersebut.

    BWF memberikan penghargaan kepada Liliyana Natsir sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi yang telah ditorehkannya selama berkarier sebagai atlet.

    Liliyana Natsir menerima penghargaan tersebut dalam seremoni di Istora Senayan, Gelora Bung Karno,  Jakarta, Sabtu (18/6/2022).

    Dengan penghargaan ini Liliyana Natsir resmi menjadi anggota ke-10 asal Indonesia yang mendapatkan penghargaan BWF Hall of Fame.


    Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Saat Jagoan Indonesia Rontok Semua, Wakil China Keroyokan Kuasai Istora

    Sebelumnya ada 10 legenda bulu tangkis Indonesia yang telah masuk dalam daftar BWF Hall of Fame.

    Sepuluh legenda tersebut yakni Rudy Hartono, Dick Sudirman, Christian Hadinata, Liem Swie King, Susi Susanti, Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Rexy Mainaky, dan Ricky Subagja.

    Dengan mencatatkan dirinya menjadi pemain kesepuluh dari Indonesia tentu saja ini sangat berarti untuknya.

    Apalagi Liliyana menjadi pemain perempuan kedua Tanah Air setelah Susi Susanti yang menerima penghargaan ini.

    “Jadi dalam kesempatan ini saya mau ucapkan terima kasih kepada BWF yang sudah memilih saya masuk ke Hall of Fame dan saya melihat dari atlet Indonesia hanya sembilan yang pernah masih Hall of Fame dari senior yang dulu dan saya atlet perempuan kedua dari Indonesia,” ujar Liliyana Natsir kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Istora Senayan, Sabtu (18/6/2022).

    “Pastinya jadi kebanggaan luar biasa buat saya walaupun saya sudah pensiun tapi masih dapat penghargaan, masih dihargai,” ucapnya.

    “Ini bukti buat bahwa bulutangkis Indonesia itu diakui di mata dunia bukan hanya di Indonesia saja.”

    Baca Juga: Jadwal Indonesia Open 2022 - Tanpa Wakil Merah Putih, China Pastikan 2 Tiket ke Final

    Legenda ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir saat menerima penghargaan Hall of Fame dari perwakilan Federasi Badminton Dunia (BWF) secara langsung, di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Legenda ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir saat menerima penghargaan Hall of Fame dari perwakilan Federasi Badminton Dunia (BWF) secara langsung, di Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (WILA WILDAYANTI/BOLASPORT.COM)

    Pebulutangkis yang akrab disapa Butet itu juga mengatakan bahwa penghargaan ini sangat bermakna untuknya.

    Namun, sebagai pemain senior yang juga sudah pensiun.

    Butet berharap dengan penghargaan ini dapat memotivasi atlet-atle muda yang saat ini masih terus berjuang dan menorehkan prestasi yang membanggakan untuk Indonesia.

    “Saya mengira bakal sama Tontowi (Owi) karena kami bermain bareng, tapi tidak tahu mungkin saya dulu, Owi berikutnya,” kata Butet.

    Sementara itu, selain Butet tahun ini BWF juga akan memberikan penghargaan yang sama kepada mantan pebulutangkis China, Zhao Yunlei.

    Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Hikmah Kekalahan Anthony dari Axelsen di Perempat Final

    Butet juga mencatatkan dirinya berkarier di bulutangkis selama 33 tahun.

    Selama 13 tahun ia menjadi pemain timnas dan selama itu ia mengantongi empat gelar juara dunia di ganda campuran bersama dua pasangan berbeda yakni Nova Widianto dan Tontowi Ahmad.

    Dia mencapai puncak karier tertinggi saat meraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro bersama Tontowi Ahmad sebelum memutuskan gantung raket di ajang Indonesia Masters 2019 di Istora, Jakarta.

    Baca Juga

    Komentar

    Opsi Arena

     Pusatin Sports 


     Postingan Lainnya 

    Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita