Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Piala Presiden Sepak Bola Sepak Bola Indonesia

    Izin Pertandingan Piala Presiden 2022 Dicabut? Begini Respons Kapolrestabes Bandung - bolacom

    3 min read

     

    Izin Pertandingan Piala Presiden 2022 Dicabut? Begini Respons Kapolrestabes Bandung

    Oleh Erwin Snaz pada 18 Jun 2022, 21:15 WIB
    <p>Kapolrestabes Bandung,&nbsp;Kombes Pol. Aswin Sipayung, meladeni pertanyaan wartawan seputar insiden meninggalnya dua Bobotoh jelang Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung vs Persebaya, Jumat (17/6/2022) malam WIB.</p>
    Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Aswin Sipayung, meladeni pertanyaan wartawan seputar insiden meninggalnya dua Bobotoh jelang Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung vs Persebaya, Jumat (17/6/2022) malam WIB.

    Bola.com, Jakarta - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Aswin Sipayung belum bisa memastikan apakah Grup C turnamen Piala Presiden 2022 tetap akan dijinkan di Stadion GBLA, Kota Bandung atau tidak.

    Kabar ini merebak setelah adanya insiden meninggalnya dua Bobotoh saat duel Big Match antara Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Jumat (17/6/2022) malam.

    Advertisement

    Menurut Aswin, semua itu akan tentu yang berwenang pihak Panpel sebagai penyelenggara kegiatan di Stadion GBLA, Kota Bandung.

    "Untuk hal itu saya belum bisa jawab, kalau masalah GBLA itu kan Panpel Piala Presiden, silkakan tanya ke Panpel. Bukan kapasitas saya untuk masalah GBLA tidak digunakan lagi," jelas Aswin usai melayat ke rumah duka, Sabtu (18/6/2022).

    2 dari 5 halaman

    Penjelasan Kombes Pol. Aswin Sipayung

    Bobotoh Persib saat pertandingan melawan Arema FC pada laga persahabatan di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (18/3/2018). Persib menang 2-1 atas Arema. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)
    Bobotoh Persib saat pertandingan melawan Arema FC pada laga persahabatan di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (18/3/2018). Persib menang 2-1 atas Arema. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

    Ditegaskan Aswin, dua Bobotoh yang meninggal tersebut diduga tidak sabar ingin masuk buru-buru ke dalam stadion.

    Padahal pihak Kepolisian dan keamanan lainnya sudah beberapa kali mengimbau yang akan masuk harus antri dengan menunjukkan tiket handphone maupun karcis.

    "Kebanyakan bobotoh mungkin ingin buru-buru masuk, ingin buru-buru melihat timnya akan main tetapi melupaka keselamatan, jadi tiba-tiba ada yang pingsan lalu kami bawa ke RS lakukan pertolongan oleh RS," jelas Aswin.

    3 dari 5 halaman

    Beri Santunan

    Namun, Aswin enggan menjelaskan secara detail terkait kronologi meninggalnya dua Bobotoh tersebut.

    "Kami tidak usah detail karena yang lebih tahu itu dokter, kapan almarhum meninggal, itu dokter yang bisa lebih jelas. Yang pasti ketika kami mendapatkan itu pingsan, kami langsung bawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk penanganan lebih lanjut," tutur Aswin.

    "Saat ini kami fokus pada takziah dulu, beri santunan kepada keluarga korban untuk meringankan saat pemakaman kemudian tahlilan satu hari sampai tujuh hari, itu tugas kami," tambah Aswin.

    4 dari 5 halaman

    Akan Terus Didiskusikan

    Walau demikian, Aswin mengaku akan segera mendiskusikan dan berencana melakukan pertemuan dengan semua pihak terkait tidak lanjut seperti apa yang akan dilakukan dari peristiwa tersebut.

    Dalam duel Big Match Maung Bandung vs Bajul Ijo, pengamanan yang dikerahkan diakui Aswin sebanyak 2.500 personel keamanan gabungan dari pihak Kepolisian dan TNI.

    5 dari 5 halaman
    Komentar
    Additional JS