Biodata dan Sosok Luluk Diana, Lifter Pacitan Juara Dunia Angkat Besi di Meksiko Berangkat Mandiri - Surya
Table of Content
Biodata dan Sosok Luluk Diana, Lifter Pacitan Juara Dunia Angkat Besi di Meksiko Berangkat Mandiri - Halaman all
Editor: Fatkhul Alami

SURYA.co.id | SURABAYA - Luluk Diana Tri Wijayana baru saja mencatatkan diri sebagai juara dunia angkat besi. Lifter putri asal Pacitan, Jawa Timur ini sukses meraih juara dunia di Kejuaraan IWF Youth World Championship 2022 di Guanajuato, Meksiko.
Luluk Diana Tri Wijayana memastikan naik podium tertinggi usai memastikan diri keluar sebagai juara dunia saat turun di kelas 49 Kg putri di Kejuaraan IWF Youth World Championship 2022 di Guanajuato, Meksiko, Senin (13/6/2022) waktu setempat atau Selasa (14/6/2022) dini hari WIB.
Surya.co.id berusaha membuat biodata dan sosok Luluk Diana Tri Wijayana yang dirangkum dari berbagai sumber.
Berikut biodata dan sosok Luluk Diana Tri Wijayana :
Luluk Diana Tri Wijayana dilahirkan di Pacitan pada 9 Agustus 2005.
Dia dilahirkan dari keluarga yang sederhana di sebuah desa di Pacitan, sebuah kabupaten paling Barat sisi selatan Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Luluk Diana memang sudah menekuni olahraga angkat beban sejak kecil.
Tumbuh dan besar di Pacitan yang tergolong kecil dan jauh dari keramian, tak menyurutkan semangat Luluk Diana untuk menekuni olahraga angkat berat.
Sebaliknya, ia sudah jatuh hati terhadap olahraga angkat besi sejak kecil. Lantaran sudah hati sejak kecil, Luluk Diana secara serius dan motivasi tinggi untuk berlatih.
Berkat keseriusan dan kerja keras yang dilakukan, Luluk Diana mampu mencatatkan prestasi di berbagai kejuaraan usia dini hingga remaja yang ia ikuti.
Di usianya yang masih muda, Luluk Diana mencetak sederet prestasi di angkat berat atau angkat besi.
Tercatat, Luluk Diana merupakan atlet peraih tiga medali emas Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2017.
Di Poprov Jatim 2019, Luluk Diana juga sukses menyamber tiga medali.
Setelah sukses berkiprah di Poprov Jatim, Luluk Diana melebarkan sayapnya dengan tampil di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019.
Dia ajang Popnas 2019, Luluk Diana mampu meraih emas dan mencatatkan rekor.
Setelah tutrun di bererapa ajang lokal, Luluk Diana menaikan level dengan berlaga di Kejuaraan Dunia Remaja International Weightlifting Federation (IWF) Youth World Cup 2020.
Di kompetisi olahraga yang digelar secara virtual ini, Luluk Diana mampu bersaing dengan lifter negara lain. Hasilnya, ia menempati urutan ke-6.
Deretan prestasi tersebut membuat Luluk Diana ramai di pemberitaan regional ataupun nasional.
Tidak sedikit pengamat memprediksi kiprah Luluk Diana akan harum seperti para perempuan lifter Indonesia lainnya.
Ternyata, prestasi Luluk Diana tidak datang begitu saja. Ia sempat berjibaku dengan keterbatasan ekonomi keluarganya yang memang berasal dari desa.
Dan olahraga yang ia tekuni membutuhkan peralatan yang tidak sedikit dan butuh dana fantastis. Ini turut memengaruhi kondisi psikologisnya.
“Harga satu set peralatan angkat besi bisa mencapai seharga Rp 120 juta,” sebut Luluk dikutip Surya.co.id dari Kompas.com.
Kondisi psikologis Luluk Diana ternyata tidak berlangsung lama. Ada pihak yang melihat bakat dan potensi Luluk
Selepas menjuarai Popnas 2019, ia terpilih sebagai salah satu atlet untuk mengikuti program dukungan bagi atlet bernama Satukan Bakat Negeri Kita (Satria) yang diinisiasi pihak swasta, PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Luluk Diana mengaku, awalnya ia sama sekali tidak mengetahui ada program Satria di Indonesia. Keikutsertaannya saat itu pun karena dorongan sang pelatih.
"Saat diundang untuk sesi photoshoot di Jakarta, barulah saya diberitahu tentang program Satria. Jadi, program ini memang mengumpulkan atlet-atlet berprestasi untuk didukung secara materiel dan nonmateriel,” cerita Luluk.
Berangkat Dana Mandiri
Luluk Diana turun ke arena IWF Youth World Championship 2022 dengan percaya diri tinggi.
Perempuan kelahiran Pacitan, 9 Agustus 2005 ini mampu mengangkat Snatch 75 Kg, dan Clean & Jerk 95 Kg, dan mencatat total angkatan 170 Kg.
Catatan angkatan Luluk Diana Wijayana mengungguli atlet asal Polandia, Oliwia W. Drzazga dan atlet tuan rumah Gonzalez J. Lopez. Kedua atlet tersebut berada di posisi kedua dan ketiga.
Oliwia W. Drzazga mencatat total angkatan 161 Kg (Snatch 70 Kg dan Clean & Jerk 85 Kg). Kemudian Gonzalez J. Lopez membukukan catatan total angkatan 153 Kg (Snatch 68 Kg, Clean & Jerk 85 Kg).
Luluk Diana Wijayana pun merasa bersyukur dan bangga bisa naik poidium tertinggi di Kejuaraan IWF Youth World Championship 2022 di Leon, Guononuoto, Meksiko.
“Saya sangat bangga dapat memberikan hasil yang terbaik untuk Indonesia pada ajang ini dan hasil ini menjadi tambahan motivasi bagi saya untuk tampil di Olimpiade ke depannya,” aku Luluk, usai memenangi perlombaan, Selasa (14/6/2022).
Capean luar biasa Luluk Diana Wijayana di arena Kejuaraan IWF Youth World Championship 2022 di Leon, Guononuoto, Meksiko mendapat apresiasi Muhammad Nabil.
Ketua KONI Jatim itu mengaku bangga, gembira dan bersyukur dengan torehan pretasi Luluk di Meksiko.
"Saya mengucap Alhamdulillah dengan prestasi Luluk ini, selamat atas gelar juara dunia ini. saya menyampaikan selamat kepada Luluk Diana yang berhasil membuat Indonesia dan Jawa Timur bangga melalui prestasinya pada Kejuaraan Dunia IWF Youth Championship 2022. Terima kasih dan apresiasi atas kerja keras Luluk dan pelatih yang telah mempersiapkan dengan baik,” aku Nabil dalam rilis tertulis yang diterima dari Humas dan Media KONI Jatim, Selasa (14/6/2022).
Ketua Pengurus Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Provinsi Jawa Timur, Jeffry Tagore mengaku, hasil tersebut sudah sesuai prediksi karena Luluk Diana telah mempersiapkan diri sejak 2021 lalu.
Hanya saja, karena tidak ada dukungan dari Pengurus Pusat (PP) PABSI lalu dengan alasan pandemi Covid-19 akhirnya Luluk tidak bisa berangkat.
"Hasil sesuai yang kita prediksi. Gambaran ini sudah sejak Kejuaraan Dunia 2021 lalu di Arab Saudi, kita sudah menyangka dia bisa juara dunia hanya karena keterbatasan dulu tidak bisa. Baru kali ini dia membuktikan diri sebagai juara dunia," sebut Jeffry.
Di Kejuaraan IWF Youth World Championship 2022, Jeffry mengaku, PABSI Jatim berusaha keras memberangkatkan Luluk secara mandiri. Karena, PB PABSI dan Kemenpora tidak bisa memberikan dukungan anggaran.
Padahal, jika melihat track record Luluk Diana dalam beberapa ajang seperti Kejuaraan Nasional, Kejuaraan Provinsi dan test event internal ia mampu mencatatkan hasil yang luar biasa.
"Memang hasil sudah kita prediksi karena olahraga ini sangat terukur dari tes prestasi, kejurprov, kejurnas sudah bisa kita ukur. Kita punya keinginan besar untuk mengantar Luluk menjadi juara dunia. Ini pembuktian slogan kita Dari Jatim Untuk Indonesia Menuju Prestasi Dunia," terang Jeffry.
Luluk Diana merupakan binaan asli PABSI Jatim dan Pacitan yang muncul dari ajang Porprov VI Jatim 2019.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id