Berawal dari Sepatu Rp 23 Ribu Hasil Arisan, Irfan Jaya Bisa Tembus Timnas Indonesia
BOLASPORT.COM - Penyerang timnas Indonesia, Irfan Jaya, ceritakan kisah unik di balik sepatu pertamanya saat mulai bermain sepak bola.
Sepatu bagi pemain sepak bola merupakan hal yang tidak terpisahkan.
Bahkan, sepatu mendapatkan perhatian khusus dari pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Shin pernah melakukan sidak kepada sepatu pemain timnas U-19 Indonesia saat melakukan pemusatan latihan di Korea Selatan.
Hal ini terjadi karena skuad Garuda muda memiliki sepatu yang tidak sesuai ukuran kaki mereka.
Hasilnya, permainan mereka menjadi kurang maksimal saat berada di lapangan.
Berbicara tentang sepatu, penyerang timnas Indonesia, Irfan Jaya, juga memiliki pengalaman menarik.
Sebelum menjadi pemain yang menjadi sorotan saat ini, pemain yang biasa disapa Irja ini mengaku sepatu pertamanya hanya sepatu murah.
Bahkan, sepatu tersebut bukan produk asli karena harganya yang jauh dari harga resmi.
"Sepatu pertama saya pakai puma, waktu itu harga masih 23 ribu, itu dibelikan kakak saya waktu itu," kata Irfan Jaya dilansir BolaSport.com dari kanal youtube PSSI.
Sepatu yang Irja dapatkan berasal dari hadiah arisan.
Dia bersama saudara-saudaranya mengumpulkan uang tiap hari dan pada setiap pekan akan diundi yang menjadi pemenang.
Uang hasil arisan tersebut langsung digunakan untuk membeli sepatu.
"Saya punya saudara 7, saya ada arisan, kita kumpul seribu jadi pas satu minggu kita undi."
"Pas waktu itu nama saya yang naik terus uangnya saya pakai untuk beli sepatu bola," jelasnya.
Karir di dunia sepak bola bagi Irja juga tidak berjalan mulus.
Orang tuanya sempat melarang karena sepak bola bukan merupakan olahraga yang memiliki resiko.
Namun, dia tetap berada pada pendiriannya untuk menjadi pemain sepak bola.
Hasilnya, saat ini Irfan Jaya merupakan salah satu andalan pelatih Shin Tae-yong di lini depan skuad Garuda.
"Saya mulai main sepak bola waktu masih kecil waktu SD, waktu itu orang tua melarang main sepak bola karena takut resiko."
"Mereka takut saya kenapa-kenapa, orang tua maunya saya menjadi polisi," pungkasnya.
Komentar