Bali United dan PSM Perlu Cemburu pada Klub Malaysia, PSSI-PT LIB Tak Berikan Kemudahan Seperti FAM dan MFL - bolanas

Bali United dan PSM Perlu Cemburu pada Klub Malaysia, PSSI-PT LIB Tak Berikan Kemudahan Seperti FAM dan MFL

By Najmul Ula, Jumat, 24 Juni 2022 | 06:00 WIB
Logo FAM - Federasi Sepak Bola Malaysia. FAM dan MFL memberi kemudahan bagi wakil Malaysia di Piala AFC.
Logo FAM - Federasi Sepak Bola Malaysia. FAM dan MFL memberi kemudahan bagi wakil Malaysia di Piala AFC.

BOLANAS.COM - Bali United dan PSM Makassar tak mendapat kemudahan dari PSSI dan PT LIB, klub Malaysia memperoleh libur tambahan dari FAM-MFL.

PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) perlu belajar dari FAM dan MFL terkait kepedulian terhadap klub yang berkompetisi di Piala AFC.

Indonesia mengirim Bali United dan PSM Makassar ke Piala AFC 2022, sedangkan Malaysia mengirim Kedah Darul Aman FC dan Kuala Lumpur City FC.

Publik Tanah Air bisa menyaksikan, PSSI tak memberikan "bantuan" bagi klub Indonesia sebagaimana FAM dan MFL membantu klub Malaysia.

Runner-up Liga Super Malaysia 2021, Kedah Darul Aman FC, ditempatkan di Grup G Piala AFC 2022 yang digelar di Stadion Wayan Dipta, Bali.

Pihak Kedah lantas meminta bantuan kepada MFL berupa penundaan satu laga Liga Super Malaysia agar bisa berfokus ke Piala AFC.

Laga yang diminta ditunda tersebut adalah pertandingan melawan Johor Darul Takzim, Minggu (19/6/2022).

Hasilnya, MFL dengan senang hati menunda laga tersebut demi memberi ruang sebesar mungkin kepada utusan negara.

"Sudah pasti MFL senantiasa akan memberi dukungan kepada tim-tim yang bertanding di peringkat tertinggi seperti LCA dan Piala AFC," tutur CEO MFL Stuart Ramalingam (4/6/2022).

"Untuk memastikan wakil negara mendapat persiapan mencukupi ketika bertanding nanti," tandasnya.

Kebijakan di atas sangat menguntungkan Kedah yang harus terbang ke Bali untuk melakoni tiga laga fase grup Piala AFC.

Skuat asuhan Aidil Sharin juga berada dalam kebugaran optimal demi membela harga diri klub Malaysia di kandang klub Indonesia.

Situasi berkebalikan justru menimpa Bali United dan PSM Makassar, yang dirugikan dengan jadwal padat Piala Presiden 2022.

Tujuan turnamen pramusim tersebut sejak awal dipertanyakan, mengingat jadwal yang terlalu padat dan belum tentu cocok dengan kebutuhan tiap tim Liga 1.

Bali United dan PSM Makassar juga harus bertanding tiga kali dalam sembilan hari, kondisi yang tak ideal guna mempersiapkan diri menuju Piala AFC.

Alhasil, pelatih Stefano Cugurra dan Bernardo Tavares berkompromi menurunkan tim pelapis pada laga terakhir Piala Presiden 2022.

"Pertandingan nanti (vs Persik) akan sangat berat karena saya harus mengganti beberapa pemain," tutur Bernardo (18/6/2022).

"Mereka tidak bisa bermain penuh di tiga pertandingan, risikonya besar untuk cedera."

PSM hanya memiliki masa istirahat lima hari dari laga tersebut sebelum melakoni laga pertama Piala AFC 2022 melawan Kuala Lumpur City FC.

Hal serupa menimpa Bali United, yang cuma mempunyai masa istirahat empat hari dari laga kontra Persebaya (20/4/2022) menuju laga kontra Kedah (24/6/2022).

"Kedah seharusnya sudah bermain melawan JDT, tetapi pertandingan itu ditunda," keluh Teco (23/6/2022).

"Waktu tunda tersebut pasti dimanfaatkan mereka untuk datang lebih lama," sambungnya.

Bisa disimpulkan, FAM dan MFL lebih memahami kebutuhan klub profesional dalam memprioritaskan kompetisi yang lebih bermakna bagi kepentingan negara.

By Najmul Ula, Jumat, 24 Juni 2022 | 06:00 WIB
Logo FAM - Federasi Sepak Bola Malaysia. FAM dan MFL memberi kemudahan bagi wakil Malaysia di Piala AFC.

"Sudah pasti MFL senantiasa akan memberi dukungan kepada tim-tim yang bertanding di peringkat tertinggi seperti LCA dan Piala AFC," tutur CEO MFL Stuart Ramalingam (4/6/2022).

"Untuk memastikan wakil negara mendapat persiapan mencukupi ketika bertanding nanti," tandasnya.

Kebijakan di atas sangat menguntungkan Kedah yang harus terbang ke Bali untuk melakoni tiga laga fase grup Piala AFC.

Skuat asuhan Aidil Sharin juga berada dalam kebugaran optimal demi membela harga diri klub Malaysia di kandang klub Indonesia.

Situasi berkebalikan justru menimpa Bali United dan PSM Makassar, yang dirugikan dengan jadwal padat Piala Presiden 2022.

Tujuan turnamen pramusim tersebut sejak awal dipertanyakan, mengingat jadwal yang terlalu padat dan belum tentu cocok dengan kebutuhan tiap tim Liga 1.

Bali United dan PSM Makassar juga harus bertanding tiga kali dalam sembilan hari, kondisi yang tak ideal guna mempersiapkan diri menuju Piala AFC.

Alhasil, pelatih Stefano Cugurra dan Bernardo Tavares berkompromi menurunkan tim pelapis pada laga terakhir Piala Presiden 2022.

"Pertandingan nanti (vs Persik) akan sangat berat karena saya harus mengganti beberapa pemain," tutur Bernardo (18/6/2022).

"Mereka tidak bisa bermain penuh di tiga pertandingan, risikonya besar untuk cedera."

PSM hanya memiliki masa istirahat lima hari dari laga tersebut sebelum melakoni laga pertama Piala AFC 2022 melawan Kuala Lumpur City FC.

Hal serupa menimpa Bali United, yang cuma mempunyai masa istirahat empat hari dari laga kontra Persebaya (20/4/2022) menuju laga kontra Kedah (24/6/2022).

"Kedah seharusnya sudah bermain melawan JDT, tetapi pertandingan itu ditunda," keluh Teco (23/6/2022).

"Waktu tunda tersebut pasti dimanfaatkan mereka untuk datang lebih lama," sambungnya.

Bisa disimpulkan, FAM dan MFL lebih memahami kebutuhan klub profesional dalam memprioritaskan kompetisi yang lebih bermakna bagi kepentingan negara.

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita