Seluk beluk AFC Ajax, dari stadion bersejarah hingga prestasi yang diraih By hops
Seluk beluk AFC Ajax, dari stadion bersejarah hingga prestasi yang diraih
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.promediateknologi.com%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2Fx%2Fphoto%2F2022%2F05%2F12%2F3919566266.jpg)
Hops.ID – Amsterdamsche Football Club Ajax alias AFC Ajax, Ajax-Amsterdam">Ajax Amsterdam atau hanya Ajax adalah salah satu klub terbesar dan terkenal di sepak bola Eropa. Didirikan pada 18 Maret 1900 di Amsterdam, Belanda.
Nama Ajax diambil dari tokoh di mitologi Yunani. Menurut mitologi Yunani, Ajax dikenal sebagai tokoh yang kuat, pemberani, berwibawa dan besar. Karena tidak pernah takut menghadapi siapa pun, Ajax selalu menang dalam setiap peperangan. Maka, tidak heran jika Ajax dijuluki sebagai De Gondenzonen, yang artinya putra-putri dewa.
Ajax menghabiskan sepuluh musim di divisi kedua Belanda sebelum akhirnya mendapatkan promosi ke liga pertama di pada tahun 1911. Perpindahan Ajax ke divisi pertama tidak berlangsung lama, hanya tiga musim saja.
Kemudian, Ajax terdegradasi untuk pertama kalinya dan satu-satunya dalam sejarah. Namun, ketika Ajax dilatih oleh Jack Reynold selama 35 tahun, dengan cepat tim sepak bola ini berubah. Ya, di bawah kepemimpinan pelatih legendaris ini, Ajax berhasil menjuarai kejuaraan nasional untuk pertama kalinya pada tahun 1918.
Sejak itu, Ajax selalu berada di peringkat teratas atau dekat puncak klasemen Liga Belanda. Itu karena, Jack Reynolds selaku manajer tim melakukan gebrakan di metode pelatihannya.
Jack juga membuat program pelatihan bagi anak-anak yang menyukai sepak bola.
Sekarang, program pelatihan tersebut menjadi terkenal di dunia, yakni Ajax Youth Training Program. Kemenangan bersejarah pada tahun 1918 merupakan yang pertama bagi Ajax. Hingga saat ini, Ajax telah meraih 36 gelar liga. Terbaru, Ajax keluar sebagai juara Eredivisie 2021/ 2022 setelah mengalahkan Heerenveen 5-0.
Menurut laman resmi Ajax yang dikutip Hops.ID pada Kamis, 12 Mei 2022, lima dari kemenangan itu terjadi pada tahun 1930-an. Periode tersebut dianggap penting bagi Ajax karena pada tahun 1934, klub ini pindah ke Stadion De Meer.
De Meer merupakan stadion di mana legenda Ajax akan lahir. Di stadion ini pula Ajax akan bermarkas selama lebih dari 60 tahun, menjadi sebuah sepak bola yang mendominasi di Belanda dan berkembang di seluruh Eropa.
Pada tahun 1961, Ajax menjadi klub pertama dari Belanda yang berpartisipasi dalam Piala Winners Eropa. Di tahun 1969, Ajax hanya puas mencapai final sebelum akhirnya membawa pulang gelar pertama mereka pada tahun 1971.
Pada tahun 1971, Ajax memenangkan tiga Piala Eropa berturut-turut. Pada tahun 1972, tim sepak bola ini dipimpin oleh Johan Cruijff yang terkenal di dunia. Klub ini memiliki satu musim terbaik karena memenangkan Piala Belanda, Kejuaraan Nasional, Piala Champions Eropa dan juga Piala Dunia Antarklub.
De Meer juga merupakan stadion di mana Ajax program pelatihan bagi anak-anak dan mengembangkan beberapa pemain sepak bola terbaik dunia. Satu tahun setelah memenangkan Piala Champions pada tahun 1995, Ajax memutuskan pindah markas.
Ajax kemudian pindah ke stadion yang jauh lebih besar, Amsterdam ArenA, pada tahun 1996. Sejak itu, stadion ini menjadi markas besar Ajax. Bagi sebagian besar penggemar Ajax, keputusan ini sulit diterima karena ada banyak kesuksesan yang diraih di Stadion De Meer.
Untuk pelatih, pemain dan penggemar setia, De Meer telah menjadi rumah terbaik bagi Ajax selama bertahun-tahun. Perlahan namun pasti, mereka mulai menerima kenyataan ini. ***