Juara Berbeda 5 Edisi Terakhir Piala Thomas, Bukti Peta Kekuatan Bulutangkis Makin Merata - indosport
Juara Berbeda 5 Edisi Terakhir Piala Thomas, Bukti Peta Kekuatan Bulutangkis Makin Merata
INDOSPORT.COM - Dalam 5 edisi terakhir, juara Piala Thomas selalu menemukan pemilik yang berbeda. Dengan kata lain, im petahana tak pernah mampu mempertahankan gelar mereka.
Hal ini mengindikasikan jika peta kekuatan bulutangkis kian merata. Dilansir dari @BadmintonTalk, tim terakhir yang sukses mempertahankan gelar adalah China.
Setelah itu, China tak mampu meraih gelar yang sama. Bahkan hal tersebut berlaku juga pada negara lain.
Termasuk Indonesia sendiri. Berstatus sebagai juara pertahan di edisi sebelumnya, Indonesia harus menyerahkan piala bergengsi tersebut pada India.
"Dalam 5 edisi Piala Thomas terakhir, ada 5 pemenang yang berbeda," cuit akun twitter @BadmintonTalk.
"Tidak ada negara yang berhasil mempertahankan Piala Thomas sejak China terakhir mempertahankan gelar pada 2012, yang merupakan gelar terakhir dari 5 gelar berturut-turut (2004-12)," imbuhnya.
Fakta tersebut membuktikan jika kekuatan bulutangkis dunia terbilang merata. Terlebih India yang hanya berstatus tim kuda hitam mampu menyabet gelang bergengsi tersebut.
Tim-tim kuat yang dijagokan seperti Indonesia, Denmark hingga Jepang malah tersisih lebih dulu.
1. Media India Dibuat Tak Percaya
Media India mengungkap bahwa tak ada yang memprediksi soal Juara Piala Thomas 2022 yang dipastikan oleh kemenangan Kidambi Srikanth atas tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Seperti dilansir dari The Indian Ekspress, laga ketiga pun media India juga tak yakin Kidambi Srikanth bisa mengalahkan jagoan Indonesia, Jonatan Christie.
Kidambi mampu bermain dengan cepat dan cukup sabar meladeni beberapa kali peluang yang diberikan oleh Jonatan Christie yang juga mencoba mengimbangi dari set pertama dan kedua.
Meskipun Kidambi Srikanth sempat membuat beberapa kali kesalahan ketika hampir mengunci set kedua, India akhirnya mampu merengkuh trofi piala Thomas 2022 yang menjadi gelar pertama sepanjang sejarah.
Prestasi ini tentu menarik, karena India mencoba membangun tim sejak lama hingga lolos ke final Piala Thomas 2022.
Meskipun tak lagi menjadi pelatih tim putra India, nama dua pelatih Indonesia, Mulyo Handoyo dan Flandy Limpele meletakkan pondasi tim finalis Piala Thomas 2022.
Nama dua pelatih asal Indonesia, Mulyo Handoyo dan Flandy Limpele layak disebut sebagai sosok berjasa di balik kesuksesan India lolos ke final Piala Thomas 2022.
Salah satu hasil magis tangan dingin Mulyo Handoyo adalah tunggal putra yang turun di partai ketiga final Piala Thomas 2022, Kidambi Srikanth.
Seperti sempat ditulis oleh Indosport.com, Mulyo Handoyo sejak lama diketahui merupakan pelatih hebat dalam dunia bulutangkis dengan salah satu anak didik andalannya, yaitu legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat.
Mulyo mampu menyulap Taufik menjadi legenda dengan meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 yang menjadi titik tertinggi dalam kariernya.
2. Sosok Mulyo Handoyo
Bahkan, selama menjadi pemain, Taufik Hidayat hanya mau dilatih oleh Mulyo Handoyo saja.
Selepas taufik pensiun, Mulyo kemudian melanglang buana ke India dan meletakkan pondasi yang membuat negeri Taj Mahal itu kini disegani di dunia bulutangkis.
Salah satu hasil magis tangan dingin Mulyo Handoyo adalah tunggal putra yang turun di partai ketiga final Piala Thomas 2022, Kidambi Srikanth.
Srikanth tercatat sempat menempati peringkat satu dunia dan kerap jadi lawan berat bagi tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Satu lagi pemain India besutan Mulyo adalah Prannoy HS yang pada pertandingan semifinal mampu mengandaskan tunggal putra Denmark, Rasmus Gemke.
Komentar