Insiden di Liga Champions Jadi Momen Buruk Untuk Fan Liverpool, Penyandang Disabilitas Jadi Korban Kekacauan - Pikiran-Rakyat.com
PIKIRAN RAKYAT - Insiden yang terjadi pada hari pelaksanaan final Liga Champions 2021-2022 jadi momen buruk bagi penggemar Liverpool.
Penggemar Liverpool datang ke Stade de France untuk menyaksikan tim berjuluk The Reds itu berhadapan dengan Real Madrid, Minggu, 29 Mei 2022 dini hari WIB.
Menjelang pertandingan tersebut, para penggemar Liverpool mendapatkan hal yang tidak menyenangkan.
Kekacauan terjadi hingga polisi anti huru-hara menembakkkan gas air mata.
Dari pengakuan panitia setempat, kekacauan tersebut terjadi karena sejumlah penggemar Liverpool menunjukkan tiket palsu.
Namun, dari kubu penggemar Liverpool, mereka berujar jika tiket yang dipegang asli.
Di sisi lain dari perdebatan mengenai tiket asli atau palsu, penembakkan gas air mata tersebut berdampak kepada para penggemar yang mengalami mata perih.
Bahkan, para penggemar Liverpool yang menyandang disabilitas juga harus mengalami kejadian pahit tersebut.
Ketua Asosiasi Pendukung Penyandang Disabilitas Liverpool mengungkapkan sejumlah daftar insiden yang dialami oleh mereka:
1. Seorang pengguna kursi roda berusia 13 tahun yang tetap trauma setelah terjebak dalam kekacauan tersebut
2. Pengguna kursi roda lain yang kejatuhan seorang stewar asal Prancis
3. Seorang pendukung buta yang tertekan diabaikan saat dia melambaikan tongkatnya untuk mencari bantuan
4. Sekelompok pemuda melemparkan rudal dan bertujuan untuk menyerang pendukung yang tidak bersalah di luar stadion setelah pertandingan tanpa kehadiran polisi
5. Seorang gadis muda dengan usia sekira tujuh tahun dihibur oleh ayahnya setelah polisi menggunakan semprotan gas air mata di pintu masuk stasiun kereta api ketika mereka mencoba untuk kembali ke Paris.
"Anda tidak akan berpikir, bahkan hari ini, bahwa kami pernah ke final Liga Champions karena sepak bola tidak relevan. Saya tidak berlebihan, tetapi kami menghabiskan 90 menit untuk mengkhawatirkan situasi setelah pertandingan dan kembali ke stasiun," kata Ted Morris dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Mirror.
Dari cerita Morris, para penggemar disebut ketakutan karena harta bendanya dicuri sehingga mereka tidak mau mengeluarkan ponsel dari saku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar