Idrissa Gueye Dihujat karena Tolak Pakai Jersey LGBT PSG, Penggemar 'Kuliti' Standar Ganda Barat - Pikiran Rakyat

 

Idrissa Gueye Dihujat karena Tolak Pakai Jersey LGBT PSG, Penggemar 'Kuliti' Standar Ganda Barat

By Elfrida Chania S
pikiran-rakyat.com
1 min
Gelandang PSG, Idrissa Gueye dikecam usai menolak kenakan jersey bernuansa LGBT. Penggemar balik mengecam standar ganda Barat. /Reuters
Gelandang PSG, Idrissa Gueye dikecam usai menolak kenakan jersey bernuansa LGBT. Penggemar balik mengecam standar ganda Barat. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Gelandang Paris Saint Germain (PSG), Idrissa Gueye menolak mengenakan jersey bernuansa pelangi yang melambangkan LGBT.

Alhasil, Idrissa Gueye pun absen dalam laga lanjutan Liga Prancis antara PSG dan Montpellier pada Minggu, 15 Mei 2022 lalu.

Keputusan kontroversi dari Idrissa Gueye ini sontak menuai kecaman dari para pendukung LGBT.

Mengingat jersey bernuansa LGBT itu dikenakan oleh para pemain PSG dalam rangka perayaan Hari Internasional Melawan Homofobio Bifobia dan Transfobia.

Kendati demikian, pelatih PSG, Mauricio Pochettino mengatakan bahwa pemain berkewarganegaraan Senegal itu absen dari laga karena 'alasan pribadi'.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Morocco World News, Dewan Etik Nasional Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sempat memanggil Gueye atas keputusannya tersebut.

Sementara politisi di Prancis menyerukan hukuman terhadap Geueye lantaran dinilai menolak untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas LGBT.


Di sisi lain, penggemarnya dari seluruh dunia meluncurkan kampanye online untuk mendukung hak kebebasan Gueye.

"Kebebasan adalah ekspresi yang selalu diusung oleh masyarakat Barat. Berbicara, berkeyakinan, berpikir, menerima. Kebebasan atas segalanya," tulis mantan wakil pemimpin redaksi media olahraga Goal, Mahmoud Diaa di Twitter.

Baca Juga: Ramai Isu LGBT, Habib Kribo Soroti Konten Deddy Corbuzier saat Undang Ragil Mahardika

Selain itu, Presiden Senegal, Macky Sall juga mendukung keputusan Gueye.

"Saya mendukung Idrissa Gana Gueye. Keyakinan agama harus dihormati," tandasnya.

Sementara pengguna Twitter lainnya menilai orang-orang yang mengecam keputusan Gueye melupakan bahwa Gueye adalah minoritas di Prancis.

Baca Juga: Usai Dituding Kampanyekan LGBT, Deddy Corbuzier Kini Disebut Salah Pilih Guru Spiritual, Gus Miftah: Bahaya

"Anda tidak memberinya hak untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Standar ganda Anda menjijikan," tulis netizen tersebut.

Serangan terhadap Gueye terjadi di tengah maraknya Islamofobia di Prancis, terutama saat masa kampanye Pemilu.

Capres Marie Le Pen sempat bersumpah untuk melarang penggunaan jilbab di ruang publik jika dirinya memenangkan Pemilu.

Kendati demikian, dia kini telah kalah telak dari capres petahanan Emmanuel Macron.***




Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita