Turnamen Mobile Legend di Ponorogo Super Sulit, Nggak Boleh Misuh! - detik

 

Turnamen Mobile Legend di Ponorogo Super Sulit, Nggak Boleh Misuh!

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 10 Apr 2022 17:25 WIB
BAGIKAN  


Ajang e-Sport di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Sebanyak 180 peserta mengikuti ajang e-sport, Ramadhan Super Game di Omah Bantarangin, Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman. Turnamen Mobile Legend yang bakal menjadi turnamen super sulit itu digelar selama 4 hari sejak 9-12 April.

Para peserta paling banyak diikuti anak muda. Mereka menunggu azan Magrib atau ngabuburit dengan mengikuti turnamen e-sport mobile legend yang digelar secara resmi oleh Disbudparpora Ponorogo.

"Kita ingin menghilangkan konotasi buruk masyarakat terhadap anak muda yang bermain game. Jadi secara teknis mereka diwajibkan dress code ala santri kemudian mereka tidak boleh mengumpat (misuh)," kata Ketua Panitia Dimas Mahardika (21) kepada wartawan, Minggu (10/4/2022).

Pantauan detikJatim, para peserta mendatangi lokasi menggunakan sarung dan kopiah. Hal tersulit dalam permainan itu adalah dilarang misuh atau mengumpat serta harus duduk dengan sopan. Kalau ketahuan misuh, mereka akan langsung dinyatakan kalah satu match.

Dimas pun membenarkan, para gamer Mobile Legend memang seringkali misuh, mengumpat, atau berkata kotor saat bermain game. Kebiasaan buruk itu pun berusaha dihilangkan dengan cara menggelar turnamen ini.

Ajang e-Sport di Ponorogo/ Foto: Charolin Pebrianti
Baca juga:

"Supaya anak-anak muda ketika bermain game memiliki attitude yang bagus. Jika ada yang berkata kotor, maka diberi sanksi kalah satu match," kata Dimas.

Total ada 32 tim yang mengikuti turnamen. Terdiri dari 160 hingga 180 peserta yang mendaftar. Dari kategori pemula, kategori berkembang, maupun profesional. Saat bertanding pun mereka juga harus duduk dengan sopan.

Sementara, pemrakarsa acara Wisnu Hadi Prayitno mengaku ingin mewadahi para anak muda untuk e-sport di Ponorogo. Apalagi wadah seperti ini belum ada di Bumi Reog.

"Saya kedayohan anak muda Ponorogo di mana mereka itu pengen mempunyai wadah e-sport, maka di bulan Ramadan bulan penuh berkah ini kami bikin turnamen Esport," terang Wisnu.

Wisnu pun berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membangun algoritma yang baik dan positif di dunia Esport. Dimulai dari para pemain yang tidak mengumpat tapi mengucap istighfar.

"Ini satu-satunya turnamen e-sport di mana pesertanya harus santun, tidak toxic bahasa kotor," pungkasnya.

Simak Video "Melihat Masjid Mungil 'Seribu Jemaah' di Parepare"

Melihat Masjid Mungil 'Seribu Jemaah' di Parepare

(fat/fat)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita