SERANG NEWS –  Siapa Matthias Jollenbeck wasit Bundesliga Jerman yang hentikan pertandingan agar pemain muslim bisa berbuka puasa Ramadhan.

Nama Matthias Jollenbeck tengah jadi buah bibir di lini masa media sosial Twitter. Pasalnya wasit asal Bundesliga Jerman itu membuat putusan yang bikin bangga.

Matthias Jollenbeck menjadi sorotan karena ia menciptakan sejarah baru di Bundesliga Jerman. Matthias Jollenbeck disebut jadi wasit pertama yang mengentikan pertandingan saat buka puasa.

Momen spesial terjadi di tengan pertandingan antara Augsburg v Mainz dan RBL vs Hoffrnheim

Putusan Matthias Jollenbeck itu lantas jadi kisah unik terjadi dalam sebuah laga sepak bola di Bundesliga Jerman. Di tengah pertandingan  wasit tiba-tiba mengentikan laga agar para pemain muslim bisa berbuka puasa.

Bulan puasa merupakan bulan suci yang penuh berkah. Sehingga dibulan puasa Ramadhan ini semua umat muslim lazimnya menunaikan ibadah puasa, tak terkecuali pemain muslim Moussa Niakhate yang juga berpuasa.

"Ternyata laga RBL vs Hoffrnheim semalem bukan yg pertama di Bundesliga dimana wasit ngasih jeda utk pemain muslim buka puasa," dikutip dari akun @Spieltag Indonesia.

Spieltag Indonesia merupakan akun Podcast yang mengabarkan berita & opini seputar sepakbola Jerman dan diikuti 14 ribu pengikut.

"Di tengah pekan kmrn, laga tunda Augsburg v Mainz juga wasit menginterupsi laga utk nyuruh Niakhate buka puasa di lapangan," tulis akun itu.

"Nama wasitnya adalah Dr. Matthias Jöllenbeck. Ia jadi wasit pertama di Bundesliga yg berhentiin laga utk ngasih waktu pemain muslim buka puasa" tulis dia.

Siapa Matthias Jöllenbeck?

Dikutip dari transfermarkt, Matthias Jollenbeck merupakan seorang dokter ortopedik dan baru aktif jadi wasit DFB sejak 2015.

Berikut profil dan biodata Matthias Jollenbeck:

Tanggal Lahir: 16 Februari 1987 di Mullheim Jerman

Usia: 35

tempat tinggal: Müllheim

Pekerjaan: Dokter

Wasit sejak: 2003

Debut liga pertama: 07.11.2020

Klub: SV Weilertal

Penampilan: 20

Demikian profil Matthias Jollenbeck wasit Bundesliga Jerman yang hentikan pertandingan agar pemain muslim bisa berbuka puasa Ramadhan. ***