Terkait Konflik Rusia Vs Ukraina, Ini Aturan Baru FIFA Terkait Pemain yang Main di Negara Bertikai - Tribunnews

  

Terkait Konflik Rusia Vs Ukraina, Ini Aturan Baru FIFA Terkait Pemain yang Main di Negara Bertikai

FIFA
FIFA

TRIBUNNEWS.COM, ZURICH- FIFA akhirnya mengizinkan pemain asing untuk meninggalkan klub dari Rusia dan juga klub dari Ukraina.

FIFA telah mengumumkan serangkaian tindakan sementara untuk memfasilitasi kepergian pemain dan pelatih dari klub asal Ukraina dan Rusia.

Badan sepak bola dunia itu telah menjatuhkan larangan kepada klub dan tim Rusia dari semua kompetisi sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.

Meskipun Rusia sejak itu menjelaskan niatnya untuk mengajukan banding atas sanksi tersebut.

FIFA kini telah mengumumkan sejumlah perubahan pada pendaftaran dan aturan kontrak, yang dirancang untuk menguntungkan para pemain dan staf yang terkena dampak langsung dari konflik tersebut.

FIFA telah mengumumkan, Semua kontrak pemain dan pelatih asing yang bekerja di Ukraina, akan secara otomatis ditangguhkan hingga 30 Juni 2022.

"Untuk memberi pemain dan pelatih kesempatan untuk bekerja dan menerima gaji [di luar negeri] dan untuk melindungi klub Ukraina," demikian pengumuman FIFA.

Sementara itu, FIFA juga telah bergerak untuk memudahkan pelatih atau pemain asing yang tampil di liga Rusia untuk bisa meninggalkan negara itu, jika mereka ingin melakukannya.

Pelatih atau pemain asing sekarang memiliki hak untuk secara sepihak menangguhkan kontrak mereka dengan klub Rusia hingga akhir Juni tahun ini.

Pelatih kepala Shakhtar Donetsk, Roberto De Zerbi, serta sejumlah besar pemain Brasil di klub yang sama, termasuk di antara mereka yang berpotensi bekerja di luar Ukraina selama sisa musim ini.

Invasi ke Ukraina telah menarik kecaman luas dari seluruh dunia olahraga.

Sementara dua pelatih asing terkemuka Liga Premier Rusia tiba-tiba meninggalkan jabatan mereka setelah invasi.

Mantan bos Norwich, Daniel Farke berhenti dari perannya sebagai pelatih Krasnodar minggu lalu pergi meninggalkan tugasnya tanpa mengelola satu pertandingan pun.

Sementara Markus Gisdol meninggalkan Lokomotiv Moscow, mengatakan kepada surat kabar Jerman BILD bahwa dia tidak dapat bekerja di negara yang pemimpinnya telah menginvasi negara lain di tengah Eropa.

Tags:

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita