Saul Niguez Kecil Kemungkinan Dipermanenkan Chelsea dari Atletico, AC Milan Dikabarkan Tertarik - Tribunnnews
Saul Niguez Kecil Kemungkinan Dipermanenkan Chelsea dari Atletico, AC Milan Dikabarkan Tertarik - Halaman all
Penulis: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, MILAN – Di tengah prahara yang tengah menghantam Roman Abramovich yang berimbas ke situasi finansial di Chelsea, AC Milan kini tengah memantau salah satu pemain apik The Blues.
Ya, AC Milan dikabarkan tertarik untuk mendekati Saul Niguez di Chelsea setelah klub asal London itu tengah mengalami situasi tak mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
Dikutip Tribun Bali dari Calciomercato.it via SempreMilan, sanksi otoritas Inggris terhadap Roman Abramovich dan pembekuan aset-asetnya juga berdampak pada rencana belanja klub.
Di sisi lain hal ini mengindikasikan bahwa Chelsea harus mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa pemainnya di musim panas ini.
Hal itu berlaku jika Chelsea di larang juga oleh otoritas Inggris untuk membelanjakan dananya pada bursa transfer musim panas 2022 ini.
Satu di antara pemain yang terdampak oleh prahara di Chelsea itu adalah Saul Niguez yang direkrut dengan status pinjaman dari Atletico Madrid.
Saat ini, Saul Niguez jarang diturunkan oleh Thomas Tuchel sebagai starter di Chelsea, ia tercatat hanya bermain sebanyak 23 kali pertandingan.
Itupun hanya sebagai pemain pengganti dan hal itu jelas bahwa dirinya bukanlah sosok pilihan utama Thomas Tuchel.
Apabila klub tertarik untuk memboyongnya, opsi untuk mendatangkannya ada pada kisaran 40 juta euro.
Akan tetapi Saul Niguez disebutkan akan kebali ke Spanyol, namun bakal kesulitan untuk tetap bertahan di Atletico Madrid dan besar kemungkinan akan dilepas di bursa transfer musim panas 2022 Juni mendatang.
Dilaporkan AC Milan, Inter Milan, dan Juventus adalah tiga klub di Serie A Liga Italia yang tengah kepincut dengan sosok Saul Niguez.
Akan tetapi belum begitu jelas dengan langkah dan usaha ketiga klub Liga Italia tersebut.
Lukaku Marah
Romelu Lukaku dikabarkan murka dengan gosip bahwa ia ingin meninggalkan Chelsea dan kembali ke Inter Milan.
Rumor tentang kembalinya Romelu Lukaku ke Inter Milan kembali menyeruak pasca gonjang ganjing yang terjadi pada klub raksasa Liga Inggris, Chelsea.
Dikutip dari Metro, sejumlah media Italia mengabarkan Romelu Lukaku ingin kembali ke Inter Milan.
Lukaku pun diklaim siap menerima potongan gaji demi melancarkan niatnya tersebut.
Rumor itu kembali muncul di tengah huru-hara yang terjadi di internal petinggi Chelsea.
Hal ini disebabkan oleh sanski yang diberikan pemerintah Inggris kepada pemiliknya, Roman Abramovich
Abramovich, pengusaha asal Rusia, mendapat sanksi terkait dengan invasi negaranya ke Ukraina.
Sebabnya, Abramovich juga diindikasikan punya hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sanksi yang diterima Roman Abramovich membuat aktivitas Chelsea di luar sepak bola, khususnya Liga Inggris menjadi lumpuh.
Para pemain Chelsea pun dikabarkan ingin hengkang dari Chelsea.
Namun demikian, berita dari media Inggris menyebutkan sebaliknya.
The Telegraph melaporkan bahwa Lukaku kesal dengan rumor soal masa depannya.
Sebab, pemain asal Belgia itu ingin para pemain Chelsea harus lebih kompak di tengah ketidakpastian yang melanda The Blues.
Sikap Romelu Lukaku ini seperti berbanding terbalik dengan beberapa waktu lalu.
Dalam wawancara dengan Sky Sports Italia, Lukaku mengeklaim tidak cocok dengan gaya main pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.
Ia pun sempat secara terbuka mengungkapkan keinginan kembali ke Inter Milan.
Ucapan Romelu Lukaku tersebut sempat membuat Thomas Tuchel murka.
Lukaku pun sempat tidak dimainkan pada pertandingan Chelsea.
Perselisihan keduanya baru selesai setelah Romelu Lukaku meminta maaf.
Romelu Lukaku sendiri masih perlu membuktikan daya gunanya untuk Chelsea sepanjang sisa musim 2021-2022.
Ia belum mencetak gol selama tahun 2022 di Liga Inggris.
Sebelumnya dilaporkan masalah internal klub raksasa Liga Inggris itu membuat para pemain mereka mempertimbangkan untuk keluar dari klub.
Meskipun telah diberikan dispensasi khusus untuk tetap beroperasi, namun beberapa aturan tetap memberatkan The Blues.
Chelsea dilarang menawarkan pemain kontrak baru, membeli pemain, serta menjual tiket dan merchandise.
Hal ini membuat pemasukan klub nihil.
Padahal, pengeluaran harus tetap dibayar seperti gaji pemain dan biaya operasional.
Akibatnya, para pemain Chelsea dilaporkan sedang mencari jalan keluar untuk pergi dari Stamford Bridge di bursa transfer mendatang.
Dilansir Tribun-Bali.com dari Telegraph, para pemain Chelsea telah meminta agen mereka menghubungi pengacara guna membahas rencana darurat jika pembayaran gaji dilakukan terlambat dalam waktu dekat.
Selain itu, agen pemain Chelsea juga dikabarkan telah meminta kejelasan mengenai hak kerja pemain kepada pihak klub.
Sebelumnya, Roman Abramovich, akhirnya diberi sanksi oleh Inggris, pada Kamis 10 Maret 2022.
Dalam dokumen Pemerintah Inggris, Abramovich disebut memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hubungan dekat dengan Putin itu membuat Abramovich memperoleh keuntungan finansial atau keuntungan material lainnya.
Meskipun sang pemilik mendapatkan sanksi, Chelsea telah diberikan dispensasi khusus untuk melanjutkan operasi.
Alasannya karena peran penting klub dalam olahraga dan masyarakat.
Akan tetapi, Chelsea tidak dapat menawarkan pemain kontrak baru, membeli pemain, hingga menjual tiket dan merchandise .
Selain itu, sponsor utama Chelsea, Three, menangguhkan kesepakatan dengan pihak The Blues.
Partner lain, Nike dan Hyundai, juga dilaporkan dalam bayang-bayang memutuskan kontrak dengan Chelsea.
Tanpa pemasukan dari tiket, hilangnya sponsor, dan sanksi, semua itu bisa membuat Chelsea kehabisan uang.
Buntutnya, Daily Mail melaporkan Chelsea kini telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Inggris untuk melonggarkan sanksi kepada mereka.
Chelsea bisa bangkrut jika dilarang mengumpulkan uang dari tiket dan merchandise.
Pendapatan dari tiket dan merchandise yang nilainya berkisar 600.000 pounds atau sekitar 11 miliar rupiah per pertandingan merupakan salah satu sumber pendapatan Chelsea.
Padahal, The Blues harus membayar gaji pemain sebesar 28 juta pounds per bulan atau sekitar 523 miliar rupiah.
Jika sanksi tersebut dijalankan, maka hanya butuh waktu 17 hari bagi Chelsea untuk gulung tikar. (Ady/Kartika/Tribun Bali)
Komentar