TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin diskors dari jabatannya sebagai Presiden Kehormatan Federasi Judo Internasional menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Pengumuman itu disampaikan oleh badan olahraga itu pada Minggu waktu setempat.

Keputusan itu diambil setelah Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina melalui darat, udara, dan laut, sejak Kamis, 24 Februari lalu. Presiden Putin memerintahkan pasukannya melakukan invasi ke wilayah Ukraina bagian Timur.

"Mengingat konflik perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Federasi Judo Internasional mengumumkan penangguhan status Vladimir Putin sebagai Presiden Kehormatan dan Duta Besar Federasi Judo Internasional," bunyi pernyataan IJF dalam pernyataan resmi mereka.

Putin, 69 tahun, selama ini aktif di olahraga judo. Dia memegang sabuk hitam. Di juga terlibat dalam penulisan buku berjudul "Judo: Sejarah, Teori, Praktek".

Sebelumnya, Jumat, IJF mengumumkan pembatalan acara pada 20-22 Mei di Rusia, menyusul situasi tersebut.

"Federasi Judo Internasional dengan menyesal mengumumkan pembatalan Grand Slam 2022 di Kazan, Rusia," kata Presiden IJF Marius Vizer.

Setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah agenda olahraga yang seharusnya digelar di Rusia pun dibatalkan, termasuk sepak bola.

UEFA lebih dulu mengambil langkah cepat dengan memindahkan arena final Liga Champions dari Saint Peterburg ke Saint-Denis, Prancis.

Induk sepak bola Eropa itu juga memutuskan pertandingan kandang di level klub dan tim nasional Ukraina dan Rusia yang bersaing di kompetisi UEFA akan berlangsung di tempat netral.

REUTERS